PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Gubernur Kalteng melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng, Sri Widanarni, menyoroti perubahan besar dalam transaksi keuangan akibat digitalisasi.
Menurutnya, Kemajuan digitalisasi di era modern ini membawa tantangan dan peluang baru dalam sektor keuangan. Salah satu fenomena yang menyedot perhatian adalah meningkatnya popularitas aset kripto di Indonesia.
“Indonesia telah masuk tiga besar negara dengan tingkat adopsi kripto tertinggi di dunia pada tahun 2024, Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan besar karena aset kripto menawarkan keuntungan besar tetapi juga memiliki risiko tinggi,” ucap Sri, saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan kuliah umum Literasi Keuangan, di Aula Palangka UPR, belum lama ini.
Ia menekankan pentingnya edukasi keuangan agar masyarakat, terutama generasi muda, dapat mengelola keuangan secara cerdas dan terhindar dari jebakan kejahatan digital.
“Meningkatnya literasi keuangan diharapkan mampu menghindarkan masyarakat dari berbagai modus kejahatan, seperti penipuan hadiah koin gratis dan akun influencer palsu,” ujarnya.
Disisi lain, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kaltim dan Kaltara, Parjiman menegaskan bahwa berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) tahun 2024 yang mencatat peningkatan jumlah investor kripto di Indonesia sebesar 23,77 persen.
“Masyarakat harus berhati-hati dan memahami risiko sebelum berinvestasi,” tegas Parjiman. Ia menegaskan bahwa penting bagi calon investor untuk tidak sekadar mengikuti tren, tetapi juga memiliki pengetahuan yang memadai tentang aset kripto,” tandasnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Palangka Raya, Wijanarka, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. “Literasi keuangan sangat penting untuk generasi muda agar mereka bisa mengikuti perkembangan zaman dengan bijak,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan semakin canggihnya teknologi keuangan, kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi masyarakat Kalimantan Tengah untuk meningkatkan literasi keuangan mereka dan mendukung pemerataan kesejahteraan ekonomi di daerah.(Ina)
EDITOR: TOPAN