Waspada Hipnotis! Sri Neni Imbau Warga Tak Bawa Uang dan Perhiasan Berlebih Saat ke Luar Rumah
MUARA TEWEH, Kalteng.co – Anggota DPRD Barito Utara dari Fraksi Partai Golkar, Sri Neni Trianawaty, mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak membawa uang atau perhiasan berlebihan saat beraktivitas di luar rumah.
Imbauan ini disampaikannya menyusul insiden hipnotis yang menimpa seorang wanita lanjut usia (lansia) berinisial SJ (70), mengalami kerugian hingga Rp82 juta dalam bentuk perhiasan emas yang dibawa kabur pelaku.
Menurut Sri Neni, kejadian ini merupakan peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada, terutama terhadap modus-modus kejahatan yang semakin beragam dan menyasar korban-korban rentan seperti lansia.
“Kejadian ini tentu sangat memprihatinkan. Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, terutama bagi lansia yang sering menjadi target kejahatan karena lebih mudah didekati dan dipengaruhi,” pesan Sri Neni melalui Kalteng.co, Jumat (08/11/2024).
Dalam peristiwa yang dialami oleh warga Jalan Meranti, Kelurahan Lanjas, Kecamatan Teweh Tengah ini, pelaku hipnotis menggunakan modus pengobatan gratis untuk menarik perhatian korban.
Melalui tipu daya tersebut, pelaku berhasil mengelabui SJ hingga korban menyerahkan perhiasan yang dibawanya. Perhiasan senilai Rp82 juta itu pun raib, dan pelaku langsung menghilang setelah melakukan aksinya.
Sri Neni menyoroti pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi modus-modus baru yang kerap dilakukan oleh pelaku kejahatan.
Ia mengingatkan agar warga, terutama kaum lansia, selalu waspada terhadap tawaran-tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti pengobatan gratis atau bantuan lainnya yang tidak jelas asal-usulnya.
“Masyarakat harus tetap waspada dan jangan mudah percaya pada orang yang belum dikenal. Jika ada yang menawarkan sesuatu secara gratis, apalagi di jalanan, ada baiknya untuk menolak dengan halus atau segera meninggalkan tempat,” tambah legislator dari Komisi II ini.
Sri Neni juga menyarankan agar warga lebih bijak dalam membawa barang berharga saat berpergian. Ia menyebutkan, bahwa membawa uang atau perhiasan dalam jumlah besar bukan hanya mengundang risiko kejahatan, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pribadi.
Sri Neni berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat Barito Utara agar lebih berhati-hati, dan berharap aparat keamanan semakin intensif dalam melakukan patroli dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai modus-modus kejahatan terbaru.
“Mari kita bersama-sama meningkatkan kewaspadaan demi keamanan dan kenyamanan lingkungan kita,” tutupnya. (pra)
EDITOR : TOPAN