Anggota Dewan Mengaku Prihatin Jalan Kabupaten Rusak Lagi
KUALA KURUN, Kalteng.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Rayaniatie Djangkan mengaku prihatin dengan kondisi jalan kabupaten. Tepatnya di perbatasan Kelurahan Tampang Tumbang Anjir dan Desa Tanjung Riu, Kecamatan Kurun.
”Meski sudah diperbaiki oleh dinas terkait, namun sekarang ini kondisi ruas jalan di sana kembali rusak, akibat tergerus derasnya aliran Sungai Hanjalutung,” kata Rayaniatie Djangkan, Senin (10/4). Menurut wakil rakyat itu, perbaikan ruas jalan tersebut seharusnya dilakukan penanganan secara permanen agar kerusakan seperti ini tidak terjadi lagi, dan masyarakat dari berbagai desa yang menggunakan jalan itu akan merasa aman serta nyaman saat melintas.
”Jadi bukan hanya penanganan darurat saja, tetapi harus secara permanen. Kalau hanya darurat, saat turun hujan, jalan tersebut akan kembali rusak, seperti yang terjadi sekarang ini,” tegas politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya dan Sepang ini meminta pemerintah kabupaten (pemkab) setempat melalui dinas terkait, agar segera melakukan perbaikan ruas jalan itu demi keamanan dan kenyamanan pengendara, baik roda dua maupun roda empat.
”Apalagi ruas jalan ini banyak digunakan masyarakat dari berbagai desa, seperti Tanjung Riu, Tewang Pajangan, Tumbang Lampahung, Tumbang Miwan, Tumbang Tariak, Tumbang Hakau, serta Pilang Munduk ketika ingin bepergian ke Kota Kuala Kurun dan sebaliknya,” ujar Raya.
Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gumas sudah dua kali melakukan perbaikan ruas jalan yang rusak itu. Yakni pada Desember 2022 dan akhir Januari 2023. Karena tingginya curah hujan, aliran air masih tidak terkendali, sehingga jalan tersebut rusak lagi.
”Perbaikan yang dilakukan berupa penanganan darurat, sehingga aman dilewati oleh para pengguna jalan. Rencananya juga akan dilakukan penanganan secara permanen dengan melibatkan stakeholder terkait,” kata Kepala Dinas PU Gumas, Baryen.
Dijelaskannya, bahwa kerusakan ruas jalan tersebut karena box culvert atau gorong-gorong tidak berfungsi karena tersumbat pasir. Hal ini mengakibatkan aliran air sungai meluber sampai ke badan jalan, sehingga membuat jalan rusak.
”Kami juga akan melakukan normalisasi aliran sungai ini, sehingga nantinya air sungai tidak mengalir dan meluber ke badan jalan,” ungkapnya. (okt