KUALA KURUN– Musibah banjir yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) membuat sebagian warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi. Mereka mengungsi ke tenda pengungsian yang disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunung Mas.
”Kami mengapresiasi gerak cepat dari BPBD dalam penanganan bencana banjir. Mereka mendirikan tenda untuk menampung warga yang menjadi korban banjir, khususnya di Kecamatan Kurun dan Tewah,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Elvi Esie, Rabu (7/9).
Selain itu, menurut wakil rakyat tersebut, petugas BPBD juga mendirikan dapur umum untuk membantu warga korban banjir memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta menyiapkan perahu karet yang digunakan untuk mengevakuasi warga dari rumahnya yang tenggelam. ”Dalam penanganan korban banjir, petugas BPBD dan berbagai pihak lain terkait, mampu bergerak cepat membantu warga,” tutur legislator dari daerah pemilihan (dapil) III mencakup Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Damang Batu, dan Miri Manasa ini.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengimbau kepada warga agar tidak ragu mengungsi ke tenda pengungsian, apabila rumah mereka terendam banjir. ”Tentu sebelum mengungsi, kami minta warga untuk memastikan benda-benda elektronik sudah diletakkan di tempat yang tinggi atau jauh dari genangan air, dan mematikan aliran listrik,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Gumas Champili, melalui Sekretaris Karya mengatakan, banjir merendam ribuan rumah warga dan fasilitas umum. Banjir itu terjadi karena tingginya curah hujan, sehingga mengakibatkan Sungai Kahayan meluap. Ketinggian air bervariasi yakni 1-2 meter.
”Berdasarkan data BPBD, 2.818 rumah yang terendam banjir di lima kecamatan. Rinciannya, Kurun 879 rumah, Tewah 1.389 rumah, Kecamatan Kahayan Hulu Utara 150 rumah, Damang Batu 300 rumah, Miri Manasa 100 rumah,” jelasnya.
Untuk fasilitas umum yang teren- dam banjir, yakni bangunan sekolah, kantor desa, gereja, puskesmas pembantu (pustu), puskesmas, kantor kecamatan, serta ruas jalan dan jembatan penghubung antar kecamatan. ”Kami turun langsung ke lokasi banjir dengan membawa sarana prasarana, seperti satu unit mobil truk dapur umum, tenda pengungsi dan perahu karet,” tegasnya. (okt)