Hukum Dan Kriminal

Kalimat “Saya Menyentuh Pipinya dengan Kasih Sayang” Sedang Hangat, Diduga Anggota BIN Pukul Dua Satpol PP Kalteng

PALANGKA RAYA, Kalteng.co — Ketegangan sempat terjadi di lingkungan Kantor Gubernur Kalteng saat pelaksanaan rapat dinas dihadiri sejumlah pejabat pemerintah dan aparat keamanan.

Seorang anggota Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Kalteng diduga melakukan pemukulan terhadap dua anggota Satpol PP Kalteng, Kamis (24/7/2025) pagi.

Berdasarkan informasi yang beredar, peristiwa itu terjadi ketika dua anggota Satpol PP memberikan teguran kepada seorang pria yang mengaku sebagai anggota BIN karena memarkirkan kendaraan di area yang diperuntukkan khusus bagi Wakil Gubernur Kalteng.

Teguran tersebut diduga tidak diterima dengan baik dan berujung pada aksi keributan hingga adanya peristiwa pemukulan.

Sontak saja kasus itu mendadak viral di semua kalangan media sosial hingga media elektronik yang ada di wilayah Kalteng ini.

Awak media mendapat dua video perdebatan usai aksi keributan yang terjadi di Kantor orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu, masing-masing berdurasi 21 detik dan 5 menit 38 detik.

Dari rekaman video yang beredar itu juga, tepatnya yang berdurasi 21 detik terlontarkan kalimat dari anggota BINDA yang mengaku, ia hanya menyentuh pipinya dengan kasih sayang.

“Saya hanya menyentuh pipinya dengan kasih sayang pak,” ucap anggota BINDA yang terabadikan dalam klip video tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Provinsi Kalteng, Eric Dovico L. Lampe membenarkan, telah terjadi insiden antara anggota BIN dan personel Satpol PP yang sedang bertugas dalam pengamanan dinas.

“Benar, ada informasi dugaan pemukulan terhadap dua anggota kami. Namun untuk saat ini, kami belum bisa memastikan detail kejadian karena belum ada keterangan resmi dari para pihak,” ujarnya.

Menurut Eric, anggota BIN yang terlibat hadir dalam kegiatan mewakili Kabinda Kalteng mengikuti rapat yang digelar Badan Kesbangpol.

Ia menyebut pihaknya telah melakukan klarifikasi awal dengan BINDA Kalteng terkait kejadian tersebut.

“Kami telah menjalin komunikasi dengan pihak BINDA. Informasi awal menyebutkan bahwa ini kemungkinan besar hanya terjadi kesalahpahaman. Kami sepakat akan menempuh jalur mediasi secara kekeluargaan terlebih dahulu,” lanjutnya.

Ia juga menyebutkan, korban telah melakukan visum dan sedang berupaya menyampaikan laporan resmi ke SPKT Polresta Palangka Raya. Namun hingga kini, belum ada saksi langsung di lokasi kejadian yang dapat memberikan keterangan objektif.

“Karena tidak ada saksi saat kejadian dan korban belum memberikan pernyataan langsung, kami belum bisa menyimpulkan siapa yang benar atau salah. Tapi yang jelas, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun,” tegasnya.

Pihak Satpol PP, menurut Eric, akan terus berkoordinasi baik dengan BINDA Kalteng maupun Pemprov untuk menjaga hubungan kelembagaan yang selama ini telah terjalin baik. Ia juga menegaskan, insiden ini tidak boleh mengganggu semangat kolaborasi antarlembaga negara.

“Kami tetap mengedepankan penyelesaian secara dialogis. Ini menyangkut mitra kerja dan keharmonisan antarinstansi. Namun jika memang diperlukan, langkah hukum tetap menjadi opsi terakhir,” pungkasnya.

Diwaktu terpisah, Kasatreskrim Polresta Palangka Raya Kompol Rian Permana ketika dikonfirmasi awak media mengaku belum menerima laporan secara resmi mengenai kejadian tersebut.

“Saat ini belum ada laporan polisi terkait penganiayaan tersebut bang. Namun kami sudah mendapat info terkait kejadian tsb, Mungkin berkaitan dengan kronologis dan laporannya bisa dikonfirmasi langsung kepada korban,” tutupnya. (oiq)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button