Demografi dan Sensus Pertanian 2023 Kalimantan Tengah
Total Fertility Rate (TFR) di Kalimantan Tengah menunjukkan angka sebesar 2,31 pada tahun 2022. Artinya, setiap ibu melahirkan sekitar dua sampai tiga anak sepanjang hidupnya. Angka ini terus menurun dibandingkan dekade-dekade sebelumnya. Pada 2010, TFR sebesar 2,56 dan pada 1990 sebesar 4,03. Penurunan yang luar biasa jika melihat perubahan yang ada. Ini menunjukkan pertumbuhan penduduk berhasil ditekan dengan baik melalui tingkat kelahiran.
Kendati demikian, Angka kelahiran yang dimiliki Kalimantan Tengah masih lebih tinggi dibanding angka Nasional, yaitu 2,19. Angka Nasional hampir mendekati nilai pergantian yang seimbang (replacement level), yaitu 2,1 yang mengindikasikan bahwa setiap pasangan suami-istri akan melahirkan dua anak untuk menggantikan generasi mereka.
Nilai dari TFR yang ada bisa mengindikasikan banyak hal. Dilihat dari sisi optimistik, angka yang ada mengartikan bertambahnya jumlah penduduk (asumsi migrasi 0 dan tingkat kematian lebih rendah dari kelahiran).
Jika dimanfaatkan dengan baik, artinya dengan pertambahan penduduk yang ada, Kalimantan Tengah akan mampu meningkatkan apa yang telah diproduksi dari segi ekonomi. Selain itu, tentunya akan menjawab permasalahan kebutuhan terkait kurangnya sumber daya yang diperlukan. Hal ini tentu saja akan mendorong pembangunan di masa yang akan mendatang.
Tetapi, apabila dilihat dari sisi pesimistik, pertambahan jumlah penduduk menunjukkan semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, semakin berat tanggung jawab yang harus diemban dan persaingan di pasar pekerjaan.
Permasalahan terkait pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi akan dapat teratasi apabila pengelolaan terkait sumber daya manusia (SDM) dapat dilaksanakan dengan baik. Penduduk yang memiliki Pendidikan dan karakter yang baik mampu menjawab permasalahan terkait tingginya tingkat kelahiran yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yang meningkat.