Banjir Surut, Masyarakat Kembali ke Rumah Masing-Masing
Menggunakan kakinya yang mungil, gadis dengan rambut sebahunya itu mengayuh pelampung untuk mengapung di atas air ke sana kemari. Tentunya dengan pengawasan ketat orang tuanya.
Bayah mengaku, selama banjir ini ia terpaksa mengungsi dengan cara mencari kontrakan agar bisa menyelamatkan diri dari rumahnya yang telah terendam genangan air.
Ia tidak memilih mengevakuasi keluarganya ke tenda pengungsian dengan alasan memiliki anak yang masih berusia di bawah lima tahun. Untuk itu, ia lebih memilih mencari rumah sewa.
“Kemarin itu kedalaman mencapai di atas dada orang dewasa atau hampir seleher, tentunya tidak mungkin kalau saya tidak mengungsi karena ada anak yang masih kecil ini,” katanya.
Menurutnya, banjir yang telah surut ini dirasakan mulai dari dua hari terakhir. Meskipun halaman rumah dan jalan masih menggenang, ia memilih pulang ke rumah guna melakukan pembersihan pascabanjir.
“Sudah dua hari ini saya pulang. Alhamdulillah air sudah mulai surut, tidak lagi air masuk ke rumah seperti kemarin-kemarin itu. Sekarang air berkisar 40 sentimeter dari jalan di depan rumah,” ujarnya.




