Masyarakat Palangka Raya, sambungnya, masih menjunjung tinggi nilai kerukunan antar umat beragama, sehingga dianggap tidak ada potensi berkembangnya paham radikalisme.
Meski demikian, Pasi Intel Kodim 1016/PLK mengaku masyarakat tidak boleh teledor, selalu bisa waspada dan berupaya menghindari paham radikalisme.
Sementara, seorang peserta, Soenaryo, memberikan respon positif dengan kegiatan ini,
“Kerukunan umat beragama di Palangka Raya yang sudah terjalin dengan baik harus tetap dipertahankan, diharapkan peran TNI, Toga dan Tomas serta seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI tercinta ini.”pungkasnya.
Seperti diketahui, masyarakat Indonesia sangat heterogen dengan jumlah penduduk yang banyak dan merupakan negara kepulauan.(pra)
