PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Ruselita ikut menyoroti penangkapan ikan di sungai secara ilegal (illegal fishing) oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab. Atas persoalan itu, ia mendorong pemerintah melalui dinas terkait dapat mengambil tindakan tegas.
“Kami minta sungai-sungai di Kota Palangka Raya dilakukan pengawasan ekstra intensif. Sehingga ekosistem dan habitat lainnya tidak rusak, akibat ulah oknum menangkap ikan dengan cara-cara yang ilegal,”ucap Ruselita, Rabu (31/3/2021).
Terkait persoalan tersebut, Legislator dari Fraksi Partai Perindo ini menyarankan pemerintah membentuk tim khusus melalui dinas/instansi terkait untuk menangani. Dengan begitu, penangkapan ikan ilegal dapat dieliminir.
“Dengan dibentuknya Tim pengawas, diharapkan akan lebih efektif dan maksimal,” saran wakil rakyat asal Daerah Pemilhan (Dapil) I meliputi Kecamatan Bukit Batu, Jekan Raya (Kelurahan Bukit Tunggal dan Petuk Katimpun) dan Rakumpit tersebut.
Tim khusus yang telah dibentuk ini, lanjut Ruselita, bertugas melakukan pengawasan dan menindak pelaku penangkap ikan ilegal, seperti dengan cara setrum atau racun tuba demi mendapat hasil tangkapan banyak tanpa memperdulilan ekosistem ataupun habitat lainnya.
“upaya ini bukan satu-satunya cara mengantisipasi penangkapan ikan ilegal. Dengan kata lain, pemerintah bisa memberi edukasi dengan rutin pada masyarakat agar tidak menangkap ikan dengan cara yang salah. Seperti setrum dan racun,” sebutnya.
Diterangkan Ruselita, kerugian disebabkan menangkap ikan dengan cara ilegal sangat banyak. Untuk itu pemerintah harus memberikan edukasi dan meminta masyarakat, menggunakan metode aman dan legal menangkap ikan.
“Kami menyayangkan jika penangkapan ikan dengan cara ilegal terus terjadi. Mengingat potensi perikanan di Kalteng, terutama Palangka Raya cukup besar dan mampu memberikan dampak positif pada masyarakat, seperti halnya perekonomian,” pungkasnya. (pra)
