METROPOLIS

DKP Gelar Sosialisasi Kampanye Food Lose dan Food Waste

PALANGKA RAYA kalteng.co Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar sosialisasi Kampanye Food Lose dan Food Waste Tahun 2020. Acara ini dilaksanakan di DKP Kalteng, dengan peserta dari ibu-ibu Kelompok Tani P2L Kota Pangka Raya, pada 18 November 2020 lalu.

Dalam rangka mendukung program mengurangi food loss and waste untuk mewujudkan sustainable food system, dengan fokus utama ketahanan pangan untuk kesehatan dan diet yang baik, dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya.

Plt Kepala DKP Provinsi Kalteng, Lilis Suriani, mengatakan, food lose adalah hilangnya sejumlah pangan pada tahapan produksi dan distribusi sebelum pada tahapan konsumsi. Hilangnya pangan pada rantai produksi baik mulai tahapan sebelum panen, setelah panen, peyimpanan, pengemasan dan distribusi

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Lanjut dia, sedangkan food waste adalah setiap makanan dengan kualitas baik yang dapat dikonsumsi manusia, tetapi karena alasan tertentu tidak dikonsumsi dan tidak dimanfaatkan. Food waste terjadi selama proses konsumsi dalam bentuk makanan pada saat menyiapkan makanan yang berlebihan, mengambil makanan berlebih dan kesalahan penyimpanan maupun pada saat membeli makanan tapi tidak dikonsumsi atau dihabiskan karena membeli berlebihan.

“Yang sering kita lihat adalah pada saat menghadiri acara-acara (upacara adat dan keagamaan), dimana banyak sisa makanan yang tidak terkonsumsi. Food lose dan food waste merupakan salah satu permasalahan di bidang pangan dan gizi diberbagai Negara.,”ungkap Lilis Suriani.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Kemudian, tambah dia, dari analisis FAO menyatakan bahwa sekitar 33% hingga 50% makanan yang telah diproduksi, tidak dikonsumsi dengan semestinya. Secara distribusi geografis, negara-negara berkembang lebih banyak membuang makanan secara jumlah dan berdasarkan per kapita. Di tingkat rumah tangga, lebih spesifik lagi ibu-ibu memiliki peran signifikan sebagai garda terdepan bagi pengurangan lose and waste karena ibu adalah pelaku utama yang memutuskan jenis masakan, selera, gizi, dan jumlah makanan yang harus di konsumsi oleh anggota keluarga.

Di Indonesia, jelas dia, tanpa disadari food waste menjadi isu yang sangat besar. Hal ini ditunjukan dengan Indonesia sebagai penghasil food waste tertinggi kedua di dunia. Sampah makanan (food wastage) Indonesia diestimasi sebesar 300 kilogram sampah makanan per orang setiap tahun (Economist Intelligence Unit, 2017).

“Sampah makanan di sini adalah akumulasi food waste yang mengacu semua produk makanan yang tidak terserap konsumen berupa sisa makanan dan food lose yang mengacu pada produk pangan yang terbuang sebelum sampai ke pelanggan seperti gagal panen, ikan di laut yang teracuni, dan lain-lain,”tandasnya. (soc/okt/b5/aza)

Related Articles

Back to top button