PENDIDIKAN

Pemilihan Rektor UPR, Mahasiswa Diharap Aktif Mengawal

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Pemilihan Rektor UPR, mahasiswa diharap aktif mengawal. Hal ini berlaku untuk seluruh unsur civitas akademika di kampus tersbesar di Kalteng ini.

Presiden BEM Universitas Palangka Raya (UPR), Permutih Imam Basar mengatakan, meskipun mahasiswa tidak memiliki hak suara untuk memilih, namun merupakan subjek dan objek utama dalam setiap keputusan atau kebijakan ketika siapapun yang terpilih nantinya menjadi rektor baru.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Harapan kami calon pucuk pimpinan di Universitas Palangka Raya harus mendengarkan semua aspirasi mahasiswa dan itu sangat penting bagi kami memastikan ketika memimpin nantinya di setiap kebijakannya akan berorientasi pada kepentingan kemajuan kampus dan kesejahteraan mahasiswa,” katanya, Kamis (16/6/2022).

Disebutkanya, salah satu aspirasi yang disampaikannya, meminta keterlibatan mahasiswa dalam setiap pengambilan kebijakan yang diambil.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Ini menjadi hal yang sangat penting, karena mahasiswa tidak hanya dijadikan objek dari kebijakan, tapi juga punya peran penting memastikan produk kebijakan yang dibuat berdampak positif terhadap mahasiswa sebagai konstituen terbanyak,” jelasnya

Mendekati momentun tahun-tahun politik, ia berkomentar bahwasanya kepentingan yang harus didahulukan oleh calon rektor baru nantinya adalah kepentingan untuk UPR menjadi lebih baik

“Kita tidak ingin pemilihan rektor baru pada tahun ini berbau politisasi, karena kita mengharamkan kepentingan-kepentingan politik masuk ke dalam kampus sehingga bisa mencederai kesucian ruang-ruang akademik,” ujarnya

Akan ada banyak hal yang yang ingin disampaikan mahasiswa, salah satunya tentang nota kesepahaman yang sudah dibahas oleh Keluarga besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya (KBM UPR) dan itu menurut Imam bukanlah perkara yang sulit untuk diwujudkan, karena hal-hal tersebut masih dalam ruang lingkup kerja Rektor.

 “Kami juga meminta panitia pemilihan rektor mengadakan mimbar bebas bersama dengan seluruh unsur keluarga besar mahasiswa universitas Palangka Raya dalam upaya penjaringan aspirasi dari mahasiswa secara langsung,” paparnya.

Menurutnya seluruh unsur mahasiswa Tanpa terkecuali mempunyai tanggung jawab moral untuk menjamin dan menjaga kesucian dari momen pemilihan rektor ini.

“Ini tanggung jawab seluruh mahasiswa, jadi saya mengajak seluruh mahasiswa tanpa terkecuali untuk  bersama-sama mengawal pemilihan rektor ini. Hal ini sebagai bukti untuk mempertegas kembali posisi mahasiswa sebagai agen of control dan moral force,” pungkasnya. (oiq)

Related Articles

Back to top button