PENDIDIKANUNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Tingkatkan Trombosit Penderita DBD, FMIPA UPR Pelatihan Pembuatan Suplemen Herbal Lokal

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu endemi yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Melansir dari Dinas Kesahatan Provinsi Kalimantan Tengah, diketahui kasus DBD di Kalimantan Tengah mencapai 3.026 kasus pada Januari sampai April 2024.

Berdasarkan urgensi tersebut, tim dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan suplemen berbasis herbal lokal untuk meningkatkan trombosit pada penderita DBD.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 1 Juni 2024 berkolaborasi bersama kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Menteng. Kegiatan ini merupakan bentuk upaya mempromosikan penggunaan tanaman lokal sebagai supplemen herbal untuk mengatasi masalah DBD.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kolaborasi dosen kimia, yakni Dwi Hermayantiningsih, S.Si., M.Sc.; Ibu Reny Rosalina, S.Si., M.Si., Ph.D. dan Ibu Zahrotun Nafisah, M.Si., serta dosen farmasi, Bapak Sudarman Rahman, S.Pd., M.Sc.

Secara bersama-sama, tim tersebut mengidentifikasi sejumlah tanaman lokal yang diyakini dapat meningkatkan produksi trombosit secara alami dan membantu proses penyembuhan pada penderita DBD.

Sesi pertama kegiatan ini berupa sosialisasi oleh Ibu Reny Rosalina, S.Si., M.Si., Ph.D. yang menjelaskan tentang beberapa jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen herbal, yaitu daun papaya (Carica papaya), daun ubi jalar (Ipomoea batatas) dan daun patikan kebo (Euphorbia hirta).

Tanaman-tanaman tersebut mengandung kelompok senyawa tanin dan flavonoid yang dapat menghambat aktivitas enzim RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) sehingga menghambat pertumbuhan Virus Dengue (VD). Terhambatnya pertumbuhan VD akan meningkatkan jumlah megakariosit dalam sumsum tulang sehingga meningkatkan jumlah trombosit dalam darah.

Selanjutnya, dilaksanakan sesi hands-on learning pembuatan suplemen herbal, dimana terdapat 3 jenis suplemen herbal yang dibuat, yaitu suplemen herbal daun pepaya, suplemen herbal daun ubi jalar, dan suplemen herbal daun patikan kebo.

Kader PKK yang hadir dalam kegiatan ini dapat secara langsung mengetahui tahapan pengolahan tanaman menjadi suplemen herbal sekaligus mencicipi langsung suplemen herbal yang telah dihasilkan.

“Selain daun pepaya dan daun ubi jalar, ternyata tanaman liar seperti patikan kebo juga bisa dimanfaatkan sebagai obat bagi penderita DBD. Cara mengolahnya sangat mudah, rasanya juga tidak pahit dan dapat diterima lidah” ucap salah satu kader PKK, Siti Aisyah.

Disisi lain, Dwi Hermayantiningsih, S.Si., M.Sc. selaku ketua tim pengabdian menegaskan bahwa evaluasi kegiatan juga telah dilakukan pada 16 Juli 2024 dengan pengisian kuisioner untuk mengetahui impact diadakannya kegiatan, dimana Kader PKK Kelurahan Menteng sebagai peserta menyatakan bahwa program ini memberikan manfaat untuk mengatasi permasalahan kesehatan keluarga, sebanyak 40% peserta telah mempraktekkan pembuatan suplemen herbal sebagaimana yang telah diajarkan pada kegiatan ini.

“Kegiatan ini merupakan perwujudan transfer ilmu oleh dosen kimia dan farmasi FMIPA UPR. Kedepannya, suplemen herbal ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mengembangkan efektivitasnya dalam meningkatkan trombosit sehingga dapat menjadi salah satu solusi yang berkelanjutan dalam pengobatan DBD di Indonesia,” pungkasnya. (ina)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button