PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kegiatan Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi mahasiswa merupakan kerjasama atau kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Komisi VII DPR RI sebagai mitra kerja.
“Selain pelatihan Penyusunan KTI bagi mahasiswa, masih ada kegiatan-kegiatan kerjasama lainnya yang dilaksanakan oleh BRIN dan Komisi VII, terutama hal-hal yang berkaitan dengan aspirasi saya sebagai Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Kalimantan Tengah (Kalteng),” ucap Drs. H. Mukhtarudin, kepada Kalteng.co, Kamis (17/11/2022).
Disampaikannya, pelatihan yang digelar oleh BRIN dengan Komisi VII DPR RI kali ini, diikuti oleh 200 mahasiswa dari 5 perguruan tinggi yang ada di Kota Palangka Raya. Seperti, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN), Universitas Muhammadyah Palangka Raya (UMPR), Universitas Palangka Raya (UPR), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang Palangka Raya.
”Saya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BRIN, telah menyelenggarakan kegiatan kerjasama seperti ini. Tentunya pelatihan KTI ini sangat baik sekali bagi adik-adik kalangan mahasiswa yang mengikutinya,” kata Mukhtarudin.
Disampaikannya lagi, bahwa pelatihan KTI yang dilaksanakan merupakan pelatihan yang kelima kalinya diadakan di Provinsi Kalteng. Sebelumnya pelatiha KTI ini diperuntukan bagi kalangan Guru SMA/SMK, di Pangkalan Bun, Sampit, Pulang Pisau dan Kapuas.
”Besok, Jumat (18/11/2022) pelatihan KTI bagi guru akan dilaksanakan di Palangka Raya, dan selanjutnya akan dilaksanakan lagi di Pangkalan Bun, Katingan dan Sampit,” ujar Mukhtarudin.
Adapun pelatihan lainnya dilakukan Komisi VII dengan BRIN yaitu, pelatihan publikasi jurnal ilmiah bagi dosen dan mahasiswa, pelatihan teknologi pengembangan bibit tanaman, dan lain sebagainya. Besar harapan Mukhtarudin kegiatan yang dilaksanakan dapat terus dilanjutkan dengan berbagai jenis pelatihan lainnya di Provinsi Kalteng.
”Tujuan dari kegiatan pelatihan yaitu untuk memberikan semangat sekaligus meningkatkan pengetahuan dan keahlian dari pada SDM, khususnya kalangan mahasiswa, agar mereka dapat membuat karya tulis yang baik sesuai kaidah dan metodologi ilmiah yang benar. Baik itu membuat tugas kuliah, tugas akhir seperti skripsi, tesis, ataupun tugas penelitian lainnya. Dengan demikian, pelatihan ini diarahkan pada goal oriented, bukan sekedar target oriented dengan jumlah peserta yang banyak,” terang Mukhtarudin.
Mukhtarudin berharap, setelah mengikuti pelatihan, mahasiswa yang ada di Kalteng dapat menjadi SDM yang produktif, berkualitas dan mempunyai nilai ekonomi. Untuk produktif, ada tiga aspek yang harus dimiliki atau dikuasai terlebih dahulu oleh SDM, yaitu Kognitif, Motorik/Skill dan Afektif.
”Aspek kognitif meliputi pengetahuan, dari tidak tahu menjadi tahu. Motorik dari tidak bisa menjadi bisa, dan terakhir, tidak hanya tahu, bisa tetapi harus ada aspek afektif, yaitu kemauan, kemauan untuk berjuang dan berusaha, sehingga mempunyai nilai ekonomi dan nilai daya saing. Tiga aspek inilah yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk bisa menjadi produktif. Mau berjuang dan bersaing dimasa depan yang lebih maju,” ujar Mukhtarudin.
Situasi saat ini menurutnya dalam kondisi bonus demografis, sehingga SDM yang ada harus dipersiapkan dengan baik, terutama generasi muda yang ada, diharapkan dapat menjadi generasi yang produktif di tahun 2030 atau 2040, dimana generasi saat ini dikhawatirkan tidak produktif lagi di masa tersebut.
Terlebih dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang letaknya tidak jauh dengan Provinsi Kalteng, dimana Anggaran dan UU berkaitan dengan IKN telah dipersiapkan dan pembangunan juga sudah berjalan, tentunya ini menjadi peluang besar bagi generasi muda atau mahasiswa untuk ikut berjuang dan berkompetisi di Ibukota baru tersebut.
”Jangan kita menjadi seperti di Jakarta, dimana orang Betawi menjadi tersingkir dan terpinggir di Ibukota. Oleh sebab itu, generasi muda atau mahasiswa harus dipersiapkan semaksimal mungkin agar dapat berpartisipasi dan menunjukan jika orang Kalimantan tidak hanya menjadi penonton atau tergusur. Kuncinya adalah harus menjadi SDM yang unggul,” pesan Mukhtarudin.
Untuk memenangi persaingan menurutnya harus memiliki keunggulan yang kompetitif dan komparatif, maka dari itu Mukhtarudin berpesan kepada generasi muda dan mahasiswa agar mempersiapkan diri semaksimal mungkin dalam mencari ilmu dan pengetahuan sebanyak-banyaknya.
”Saya sangat berterima kasih kepada para perwakilan dari Pimpinan Perguruan tinggi yang telah hadir dan telah bekerja sama dalam mengirimkan peserta. Saya berharap kerjasama dengan perguruan tinggi akan terus terjalin dalam kegiatan-kegiatan lainnya. Dan juga kepada mahasiswa yang hadir mengikuti pelatihan hari ini, saya berharap kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya, ambil ilmu dan pengetahuan yang sebanyak-banyaknya, sehingga adik-adik dapat menjadi SDM yang unggul dan membawa kemajuan bagi negara dan bangsa. Dan untuk narasumber, tentunya kami berharap dapat memberikan ilmu dan pengetahuan semaksimal mungkin kepada para mahasiswa yang menjadi peserta,” sebutnya.
Kepada BRIN, Mukhtarudin juga mengucapkan terimakasih sekaligus berharap agar dapat terus mendukung kerjasama ini dengan menggelar pelatihan maupun kegiatan kerjasama lainnya yang lebih banyak dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di Provinsi Kalteng. (pra)