Dewan Ajak Masyarakat Donor Darah
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Sejak pandemi Covid-19 melanda, minat masyarakat untuk melakukan donor darah mengalami penurunan. Hal ini tentunya memberikan dampak yang cukup besar bagi ketersediaan stok darah.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng yang juga Sekretaris PMI Kalteng Dra. Hj. Siti Nafsiah M. S.i mengimbau, masyarakat meningkatkan kembali kepedulian antarsesama melalui donor darah. Dengan begitu, stoknya akan tercukupi.
“Setetes dari darah kita, merupakan kehidupan bagi orang lain. Dengan donor darah, kita sehat dan yang lain mendapatkan kehidupan,” ucap Hj Siti Nafsiah kepada Kalteng.co, Rabu (4/8/2021).
Legislator yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini menyampaikan, jika sampai dengan saat ini, Palang Merah Indonesia (PMI) terus berupaya membangkitkan minat masyarakat untuk melakukan donor darah. Baik melalui sosialisasi, imbauan, spanduk dan lain sebagainya.
“Pihak PMI sudah berupaya semaksimal mungkin agar minat masyarakat kembali meningkat melakukan donor darah. Dan untuk diketahui, darah yang sudah di terima oleh PMI nantinya akan di peruntukkan untuk pasien yang benar-benar membutuhkan. Seperti penyakit kanker, thalasemia, penyakit tidak rutin seperti demam berdarah, kecelakaan hingga ibu-ibu melahirkan,” sebut Hj Siti Nafsiah.
Selebihnya Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalteng ini berharap, masyarakat dapat berperan, membantu saudara/rekan yang membutuhkan darah. Selain itu, masyarakat juga tidak perlu merasa khawatir dengan penularan Covid-19, karena PMI menerapkan Prokes dengan ketat di tempatnya.
Untuk diketahui sambungnya, PMI menerapkan prosedur rantai tertutup.
Jika golongan darah yang dibutuhkan kehabisan stok, maka yang membutuhkan darah diminta untuk mencari orang yang bersedia melakukan donor darah. Pendonor inilah nantinya sebagai pengganti dari kantong darah yang diambil dari PMI.
“Setelah selesai melaksanakan tranfusi barulah petugas rumah sakit yang mengambil darah tersebut ke PMI. Pendonor cukup datang ke PMI untuk melakukan tranfusi darah mengganti agar tidak terjadi kekosongan,” tutup Hj Siti Nafsiah. (pra)