Habib Banua-Tommy Pakai Kostum Adat Kalsel dan Kalteng Didebat Kedua Pilkada Kapuas
JAKARTA, Kalteng.co – Debat kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kapuas yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kapuas di Studio Grand Metro TV, Jakarta, Rabu malam (13/11/2024), menjadi sorotan. Tidak hanya karena tajamnya gagasan yang dipaparkan, tetapi juga karena keunikan dan makna mendalam yang ditampilkan pasangan calon nomor urut 02, Dr. H. Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim, M.M., atau yang akrab disapa Habib Banua, bersama wakilnya, Tommy Saputra, S.Pd.
Dalam acara yang disiarkan secara langsung ini, Habib Banua dan Tommy mencuri perhatian publik dengan penampilan mereka yang mengenakan pakaian adat khas Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Habib Banua tampil gagah dalam balutan baju adat Kalimantan Selatan, sementara Tommy Saputra mengenakan pakaian adat Kalimantan Tengah yang khas dengan motif Dayak.
Mengusung Pesan Persatuan dan Budaya
Penampilan pasangan ini bukan sekadar pilihan busana, tetapi memiliki pesan simbolis yang kuat. Dalam wawancaranya setelah debat, Habib Banua menjelaskan, bahwa pakaian adat yang mereka kenakan melambangkan keberagaman dan persatuan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Kabupaten Kapuas adalah miniatur Indonesia, tempat di mana keberagaman menjadi kekuatan. Dengan mengenakan pakaian adat ini, kami ingin mengingatkan semua pihak bahwa budaya adalah perekat bangsa,” ujarnya.
Tommy Saputra menambahkan, “Kebudayaan lokal harus terus kita jaga dan lestarikan. Sebagai generasi muda, kita punya tanggung jawab untuk menjaga warisan leluhur kita, sekaligus menjadikannya inspirasi dalam membangun masa depan.”
Gagasan Tajam dalam Debat
Selain memukau dengan penampilannya, pasangan Habib Banua-Tommy juga tampil percaya diri dan penuh energi dalam memaparkan visi-misi serta menjawab pertanyaan dari moderator dan panelis. Mereka mengangkat sejumlah program unggulan, seperti pengembangan infrastruktur berbasis wilayah, peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan, serta program pendidikan yang berorientasi pada teknologi.
Habib Banua menekankan, pentingnya membangun Kapuas sebagai daerah yang maju namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal. “Kami ingin menciptakan keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian budaya. Dengan begitu, Kapuas bisa menjadi contoh bagaimana pembangunan tidak harus mengorbankan tradisi,” tegasnya.
Tommy Saputra turut menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan daerah. “Kami akan mendorong program pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga generasi muda Kapuas bisa menjadi motor penggerak ekonomi,” ujarnya.
Antusiasme Publik
Penampilan pasangan nomor urut 02 ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Banyak yang memuji keberanian mereka membawa unsur budaya dalam forum debat yang seringkali kaku dan formal. Di media sosial, sejumlah komentar netizen mengapresiasi penampilan mereka sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal.
“Sungguh luar biasa. Habib Banua dan Tommy tidak hanya bicara soal program, tetapi juga menunjukkan identitas mereka sebagai pemimpin yang mencintai budaya,” tulis salah satu netizen.
Menciptakan Warna Baru dalam Pilkada
Debat kedua ini tidak hanya menjadi ajang adu gagasan, tetapi juga menciptakan warna baru dalam Pilkada Kapuas. Penampilan Habib Banua dan Tommy membuktikan bahwa pemimpin tidak hanya dinilai dari program kerjanya, tetapi juga dari bagaimana mereka menghargai nilai-nilai budaya dan identitas lokal.
Dengan semakin mendekatnya hari pemungutan suara, pasangan Habib Banua-Tommy terus menunjukkan bahwa mereka siap membawa Kabupaten Kapuas ke arah yang lebih baik, tanpa melupakan akar budaya yang menjadi kekayaan daerah. (pra)
EDITOR : TOPAN