Pulang Pisau

Desa Buntoi Diwacanakan Sebagai Desa Adat

PULANG PISAU,kalteng.co-Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir diwacanakan sebagai desa adat. Keberadaan desa adat itu guna mempertahankan keberadaan kebudayaan dan nilai historis kehidupan turun temurun masyarakat Desa Buntoi. “Untuk itu perlu dilakukan terobosan untuk dijadikan sebagai desa adat,” kata Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang saat menghadiri MoU antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pulang Pisau dengan Kejaksaan Negeri Pulang Pisau terkait program percepatan pembangunan pariwisata daerah (PPPKD) di Kabupaten Pulang Pisau, Senin (24/1).

Di mana, lanjut dia, unit pemerintahan dikelola oleh masyarakat adat dan mempunyai hak untuk mengurus wilayah dan kehidupan masyarakat dalam lingkungan adat setempat. Menurut bupati, cita-cita ini tidak berlebihan. Karena di Indonesia ada daerahdaerah yang menetapkan beberapa desa dijadikan sebagai lokus desa adat. Seperti desa Penglipuran di Bali, Masyarakat Adat Baduy yang ada di Kabupaten Lebak, Banten serta wilayah lainnya.

“Ini bertujuan untuk melestarikan adat budaya setempat dan selanjutnya dapat diperkenalkan sebagai salah satu destinasi wisata daerah nantinya,” ungkapnya. Masih menurut Taty, tentu ini memerlukan kajian dan pertimbangan strategis untuk mewujudkan harapan tersebut dengan memperhatikan regulasi, anggaran, dan sumber daya manusia untuk dapat mewujudkannya. “Saya meminta Sekretaris Daerah mempelajari secara komprehensif dengan melibatkan Perangkat Daerah (Sekda) di bawahnya untuk dapat melakukan terobosan dan kaji banding ke daerah-daerah yang desa adatnya sudah berjalan sesuai dengan harapan masyarakat adat setempat,” tandasnya.

Sementara itu, menurut Sekda Pulang Pisau Toni Harisinta mengungkapkan, berdasarkan Permendagri nomor 1 tahun 2017 tentang penataan desa, diperlukan berbagai tahapan dan dukungan dari berbagai pihak baik tokoh adat. Terutama badan legislasi (DPRD) Kabupaten Pulang Pisau untuk bersama merancang dan memberi masukan untuk mengimplementasikan harapan ini.

Dia mengaku, pihaknya menyambut baik keinginan bupati. “Mengingat kawasan Desa Buntoi selain mempunyai nilai sejarah kebudayaan, juga terdapat situs-situs budaya. Seperti Huma Betang, rumah bambu dan sistem kehidupan budaya masyarakat yang perlu bersama dilestarikan dan dikenalkan salah satunya melalui promosi wisata daerah,” kata Tony. (art)

Related Articles

Back to top button