Sampit

Banjir Jadi Perhatian Pemerintah Pusat

SAMPIT,Kalteng.co Banjir yang berdampak pada puluhan ribu warga di delapan kecamatan, Kabupaten Kotawaringin Timur rupanya menjadi perhatian pemerintah pusat. Hari ini (7/9) Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini diagendakan datang ke daerah tersebut untuk mengunjungi langsung wilayah yang terdampak banjir. “Insyaallah Menteri Sosial akan ke Kotim memantau kondisi banjir. Besok, (Hari ini red) beliau hadir ke Kotim,” ungkap Bupati Kotim, H Halikinnor, Senin (6/9).

Bupati menyampaikan, Mensos harusnya hadir bertepatan dengan adanya pelantikan Sekda Kotawaringin Timur. Namun akhirnya ditunda karena ada agenda lain yang mendadak. Dikatakannya, rencananya menteri sosial akan meninjau lokasi banjir mulai dari Kecamatan Kota Besi hingga Antang Malang dengan menyusuri sungai. Penyusuran melalui sungai dilakukan, lantaran hampir rata-rata akses jalan darat terendam banjir.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Selain itu, desa yang terdampak banjir rata-rata berada di pinggir sungai. “Rencanannya akan naik speedboat menyusur sungai mulai dari Desa Camba sampai Mentaya Hulu dan kami akan bertemu di sana,” sebut Halikinnor.

Halikinnor mengungkapkan, banjir sampai saat ini masih terus terjadi bahkan ada penambahan desa yang terdampak, seperti desa yang ada di Kecamatan Parenggean dan Kota Besi. Oleh sebab itu Kotim saat ini berstatus tanggap darurat banjir. “Desa yang baru-baru ini terdampak banjir yaitu Desa Camba, Suren, Simpur dan Rasau Tumbuh, Palangan, dan Desa Hanjalipan. Itu desa yang ada di Kecamatan Kotabesi,” sebutnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Melihat banjir yang sering melanda di saat curah hujan tinggi, pihaknya akan mengkaji dan melakukan evaluasi pencegahan dan penanganan banjir. Sehingga kedepan, bencana banjir tidak terulang seperti sekarang. “Sekarang ini Kondisi banjir terus meluas, mengingat curah hujan di wilayah itu makin tinggi hingga membuat debit air terus meningkat. Kini tak hanya wilayah Utara saja terdampak banjir, namun juga semakin mendekat ke pusat Kabupaten,” terang Halikinnor. (sli/ans)

Related Articles

Back to top button