Sampit

BPBD Aktifkan Posko Karhutla

SAMPIT,KALTENG.CO – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rihel SSos mengatakan pihaknya sudah mengaktifkan kembali posko siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) karena dalam beberapa hari belakangan ini muncul titik panas.

“Kita kembali mengaktifkan posko siaga karhutla, mulai tanggal 25 Oktober hingga akhir Bulan Desember 2021 nanti, mengingat munculnya titik panas dalam beberapa hari belakangan di daerah ini,” ujar Rihel, Rabu (27/10).

https://kalteng.co

Menurutnya ada lima posko yang diaktifkan,  posko tersebut tersebar dibeberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Cempaga Hulu, Cempaga, Parenggean, Antang Kalang,  Parenggean, dan satu posko disiagakan di dalam Kota Sampit untuk menangani wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.

“Posko karhutla tersebut sifatnya tentatif. Kalau nanti memang cuacanya hujan dan intensitasnya cukup tinggi maka nanti bisa saja dihentikan karena berdasarkan citra satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi H Asan Sampit didaerah ini sudah banyak terdeteksi titik panas khususnya di wilayah utara,” ucap Rihel.

Dirinya juga mengatakan berdasarkan prakiraan BMKG untuk 24 jam ke depan Kabupaten Kotim berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan dengan sedang. Sementara ditinjau dari potensi kemudahan terjadinya kebakaran ditinjau dari parameter cuaca Kotim masih kategori aman. 

“Selain berpotensi hujan hari ini pihak BMKG kembali mendeteksi titik panas di Kabupaten Kotim, ada 7 titik panas dan semuanya terdeteksi di Kecamatan Antang Kalang, titik panas tersebut diduga akibat kebakaran lahan, dan kami mencurigai adanya unsur kesengajaan di balik bermunculannya titik panas itu,” kata Rihel.

Ia juga menyampaikan pihak yang terlibat dalam posko yakni pemerintah kecamatan, Masyarakat Peduli Api (MPA), Manggala Agni, Koramil, dan Polsek setempat, dan untuk posko dalam kota melibatkan Kodim 1015 Sampit, Polres, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Manggala Agni, Basarnas, dan lain-lain.

“Untuk jumlah personel posko dalam kota memang lebih banyak karena menyesuaikan dengan jumlah instansi yang ada di daerah, berbeda dengan di Kecamatan itu akan dibantu oleh masyarakat, koramil dan polsek setempat,” tutupnya (bah/ans).

Related Articles

Back to top button