SampitUtama

Diduga Terjadi Eksploitasi Anak di Kota Sampit


“Kita tidak saja berbicara soal keindahan kota, tetapi yang lebih memprihatinkan adalah kondisi anak-anak tersebut. Kasihan kalau mereka di biarkan seperti itu, saya pernah berbincang dengan mereka, anak-anak mengaku masih memiliki orangtua. Di duga, orang tuanya memantau tidak jauh dari lokasi setiap anak tersebut sedang mengamen atau meminta-minta dari pengendara yang melintas,” ucap Darmawati.

Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan, kondisi ini tidak boleh
di biarkan karena bisa masuk pada pelanggaran hukum yakni eksploitasi
anak. Ini juga akan berdampak buruk terhadap mental dan masa
depan anak-anak yang seharusnya berkonsentrasi mengikuti pelajaran
sekolah tetapi mereka harus ngamen di jalanan.
“Saya melihat setiap hari jumlah anak yang mengamen maupun meminta-minta, terus bertambah, bahkan mereka tidak hanya mangkal di lampu merah, tetapi juga merambah ke rumah makan dan pusat perbelanjaan sehingga menjadi di keluhkan masyarakat,” kata Darmawati.


Srikandi DPRD Kabupaten ini juga khawatir jumlah anak-anak pengamen
di jalanan akan bertambah. Terlebih lagi nanti saat bulan suci Ramadan, biasanya para gelandangan dan pengemis bermunculan sehingga bisa meresahkan masyarakat dan menimbulkan kesan yang tidak baik bagi daerah ini. “Masalah sosial ini jelas terjadi didepan mata dan semakin dikeluhkan masyarakat. Anehnya hingga saat ini tidak ada tindakan dari instansi terkait sehingga eksploitasi anak jalanan ini terus berlanjut dan semakin parah, kami meminta pemerintah daerah segera menyikapinya
sebelum ber tambah parah,” tutupnya. (bah/uni)

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co
Laman sebelumnya 1 2

Related Articles

Back to top button