“Ini perlu ada ketegasan dalam menangani peredaran minuman keras ilegal agar memberikan efek jera bagi pelakunya, maka aparat penegak hukum dapat membantu pemerintah kabupaten dalam memberantas peredaran minuman keras ilegal didaerah ini,” ucap Modika.
Politikus muda yang merupakan putri mantan Bupati Kotim, Supian Hadi ini juga mengatakan, penjualan minuman keras sudah secara terbuka, bahkan terkesan berani dengan pemerintah. Maka dari itu dirinya mendukung pemberantasan miras terus digencarkan. Ia juga mengaku kaget melihat video viral terkait kejadian adu mulut Wakil Bupati Irawati dengan pria yang diduga penjual minuman keras pada Rabu (16/6) lalu.
“Saya melihat video itu sangat prihatin, wakil bupati diperlakukan seperti itu. Padahal ia hanya menjalankan tugas untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk minuman keras, dan kami menilai sikap bos miras itu sudah keterlaluan, seakan menganggap apa yang dilakukannya itu benar,” ujar Modika.
Dirinya juga mengaku sangat memprihatinkan melihat pergaulan bebas dan pesta minuman keras dikalangan remaja, karena itu akan membawa dampak buruk terhadap psikologi hingga berimbas pada masa depan mereka nantinya.(bah/uni)