KALTENG.CO-Tidak semua lelaki bisa memperlakukan perempaun dengan lemah lembut. Ada yang cenderung kaku, dingin hingga galak. Perilaku para lelaki yang seperti ini, bisa tampak saat berada di tempat kerja, leboh-lebih apabila jabatannya sebagai pimpinan atau bos.
Bos atau pimpinan akan berpengaruh pada ritme karyawan saat bekerja. Memiliki bos yang baik dan bijaksana akan membuat lingkungan kantor lebih menyenangkan. Ternyata jenis kelamin pimpinan juga bisa berpengaruh pada sifatnya.
Pimpinan atau bos laki-laki terkadang tega atau galak kepada karyawan perempuan dan menganggap mereka sasaran empuk untuk bersikap kejam hingga kejahatan pelecehan. Mereka memandang karyawan perempuan lemah dan bisa diinjak seenaknya. Berdasarkan astrologi, sejumlah zodiak memiliki kecenderungan hal itu seperti dilansir dari Pink Villa, Selasa (7/6/2022).
Aries
Bos pria berzodiak Aries menghargai karyawan laki-laki saat bekerja. Mereka membedakan gender dan menganggap pria bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Sayangnya, Aries cenderung tidak mendukung atau bersahabat dengan rekan kerja perempuan karena Aries meremehkan kapasitas profesional mereka dengan cara yang tidak adil.
Sagitarius
Selalu ada orang di tempat kerja yang bertindak tidak dewasa dan berusaha mempermalukan perempuan secara tidak adil. Sebagian bos pria berzodiak Sagitarius cenderung melakukan ini ketika mereka merasa terancam di tempat kerja. Mereka tega kepada karyawan perempuan dan memandang lemah.
Leo
Bos pria berzodiak Leo terus mengubah peran dan tanggung jawab perempuan di tempat kerja untuk memastikan bahwa mereka dapat bekerja sama dengan mereka. Meskipun beberapa Leo menghormati perempuan, tetapi mereka cenderung memegang kekuasaan berlebih terhadap karyawan perempuan. Kekuasaan mereka di kantor jadi sulit untuk dilawan.
Scorpio
Bos yang baik akan selalu memastikan orang yang tepat dihargai dan mendapat kenaikan gaji atau promosi. Namun, bos pria berzodiak Scorpio tidak melakukan ini karena mereka sering egois. Mereka sering mengabaikan perempuan berprestasi di tempat kerja karena menilai perempuan berdasarkan budaya yang tidak cocok untuk bekerja. (Dikutip dari JawaPos.com)
