BeritaKESEHATAN

Mau Selamat dari Dampak Peruabahan Iklim? Hentikan Pembangunan PLTU Baru!

KALTENG.CO – Untuk selamat dari dampak perubahan iklim harus menghentikan pembangunan PLTU baru. Berdasarkan Laporan Penilaian (Assessment Report) ke 6 yang di keluarkan oleh IPCC (Panel Ahli Antar Pemerintah Mengenai Perubahan Iklim) memperkuat pengetahuan tentang pemanasan global yang di akibatkan oleh manusia.

Kegiatan ekonomi dunia sejak tahun 1850 telah memicu pemanasan global, melebihi suhu permukaan bumi dalam rentang waktu 100.000 tahun.

Temperatur global telah meningkat sebesar 1,09 °C pada tahun 2011-2020 di bandingkan dengan periode 1850-1900. Kesepakatan Iklim Paris hendak membatasi kenaikan suhu permukaan bumi sebesar 1,5 °C. Pemburukan dampaknya kian lebih cepat.

Salah satunya, permukaan laut terjadi 1,3 mm per tahun pada rentang waktu 1901-1971 dan terus meningkat lebih cepat 2,9 kali pada rentang waktu 2006-2018, menjadi 3,7 mm per tahun.

Konsentrasi Gas Rumah Kaca Terus Meningkat Di Atmosfer

Kini, para ilmuwan tidak lagi meragukan bahwa penyebab utama penghangatan atmosfer, lautan dan daratan adalah aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil.

Sejak tahun 2011, konsentrasi gas rumah kaca terus meningkat di atmosfer, mencapai rata-rata tahunan 410 ppm untuk karbon dioksida (CO2), 1866 ppb untuk metana (CH₄), dan 332 ppb untuk dinitrogen oksida (N₂O) pada tahun 2019. Ekosistem daratan dan lautan telah menyerap sekitar 56% emisi CO2 dari aktivitas manusia per tahun selama enam dekade terakhir.

Tresa Variyani Zen, Peneliti Keragaman Hayati Perkumpulan AEER menyatakan, jika konsentrasi gas rumah kaca terus meningkat, keefektifan ekosistem dalam penyerapan CO2 pun akan menurun. Karena itu, lanjutnya, perlu di kurangi dari sumbernya.

“Kita sedang menghadapi krisis iklim, tindakan signifikan harus di lakukan dari sekarang untuk mencegah potensi bencana, serta kerusakan sistem pertanian dan juga ekosistem alami,” ujar Tresa yang mendapatkan gelar Master of Tropical and International Forestry di Universitas Göttingen Jerman.

1 2 3Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button