Utama

Mewujudkan Kalteng yang Mandiri

PALANGKA RAYA-Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Danrem 102/Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto, dan Rektor Universitas Palangka Raya Andrie Elia diundang menjadi narasumber talk show yang disiarkan Kompas TV, kemarin siang (14/7). Acara yang bertemakan Lewu Isen Mulang (Desa Pantang Mundur) itu membahas terkait Covid-19, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta ketahanan pangan.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Polda Kalteng mencanangkan program Desa Pantang Mundur. Diikuti ratusan desa dari 1.000 lebih desa se-Kalteng. Ada 119 desa yang saat ini berhasil memenuhi tiga kriteria. Kriteria yang dimaksud adalah kemampuan menangkal Covid-19, mengantisipasi karhutla, dan ketahanan pangan.

Tiga pilar utama, meliputi Polri, TNI, dan pemerintah daerah, plus masyarakat bersama-sama memiliki keinginan untuk mewujudkan Kalteng yang mandiri. Mandiri dalam hal ketahanan pangan.

Presiden RI Joko Widodo sudah menunjuk Bumi Tambun Bungai sebagai lumbung pangan nasional melalui megaproyek food estate. Tentu hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi tiga pilar daerah untuk merealisasikan. Manfaatnya bagi Kalteng sudah jelas. Sektor perekonomian Kalteng akan membaik. Sudah pasti, sektor-sektor lain akan mengikuti.

“Selama ini Kalteng bergantung pada daerah lain. Ke depannya tidak lagi. Kalteng akan betul-betul menjadi daerah mandiri dan bermartabat,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran didampingi kapolda dan danrem usai kegiatan.

https://kalteng.co https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Jika program ini sukses dilaksanakan, maka 60 persen hasil produksi bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, sementara sisanya dapat diekspor.

Adanya proyek nasional ini tentu akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kalteng. “Pertama, orang pertanian yang terlahir dari universitas yang ada di Kalteng. Lalu anak-anak daerah yang kuliah di luar. Itu akan kami tarik kembali pulang untuk bekerja di food estate tersebut jadi petani milenial,” tegasnya.

Saat talk show, mantan anggota DPR RI ini meminta kepada seluruh masyarakat Kalteng untuk menghilangkan semua perbedaan yang ada. Meyakini jika proyek food estate ini akan menyejahterakan masyarakat.

“Dengan dijadikannya Kalteng sebagai lumpung pangan, saya berkomitmen bahwa mafia-mafia beras tidak ada lagi,” katanya.

Dalam momen yang sama Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo memaparkan terkait Desa Pantang Mundur. Pihaknya selalu menganalisis dan mengevaluasi perkembangan desa-desa yang ada. Bersama tiga pilar utama yang ada di Kalteng ini, pihaknya akan terus berusaha membuat semua desa di Bumi Tambun Bungai ini menjadi Desa Pantang Mundur.

Terkait Upaya Polda Kalteng dalam mendukung program lumbung pangan juga total.

Polda Kalteng bersama TNI, pemda, dan BPN membentuk satgas untuk mendata kepemilikan tanah warga dan membantu proses sertifikasi tanah. Membangun posko terpadu dalam rangka mewujudkan situasi kamtibmas, menampung keluhan/kendala masyarakat (ketersediaan pupuk, bibit unggul, irigasi, dan lain-lain). Menjamin kepastian hukum untuk para investor yang akan membantu percepatan mewujudkan food estate. Turut mengamankan dan memastikan distribusi hasil panen warga berjalan lancar.

Danrem 102/Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto pun mendukung. Terkait tenaga kerja nanti akan memperbanyak petani modern. Tenaga yang terbatas akan ditutupi dengan modernisasi alat, mulai dari proses menanan hingga panen. Merekrut anggota TNI dan Polri yang hendak pensiun, mahasiswa, SMA pertanian, dan organisasi masyarakat ikut tergabung.

Rektor Universitas Palangka Raya Andrie Elia juga menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan kontribusi. Membentuk sumber daya manusia melalui pendidikan dan kemampuan dalam hal pertanian. (nue/oiq/ce/ram)

Related Articles

Back to top button