PALANGKA RAYA kalteng.co – Pedagang bawang merah dan putih menjerit selama pandemi Covid-19. Pasalnya, omzet pedagang bawang merah dan bawang putih menurun, hingga 50 persen. Meskipun harga bawang merah dan bawang putih mengalami penurunan pada awal Tahun 2021, penjualan tetap saja menurun.
Salah seorang pedagang bawang di pasar besar, Juki mengungkapkan, harga bawang merah turun sekitar Rp5 ribu, sedangkan bawang putih turun sekitar Rp2 ribu. Penurunan harga bawang merah dan putih kemungkinan besar tidak akan bertahan lama.
Sebab menurut informasi yang ia terima, dalam beberapa hari ke depan harga bawang tersebut akan mengalami kenaikan, tetapi tidak terlalu tinggi.
Menurut Juki, naiknya harga bawang ini nantinya akan berdampak terhadap penjualannya. Sebab, saat harga bawang turun saja pembeli bawang sudah sepi.
“Harga bawang turun saja kami mengalami penurunan penjualan, apalagi nanti kalau harga bawang naik,” keluh Juki kepada Kalteng Pos, di lokasi pasar besar Jalan Lombok, Selasa (5/1).
Hal tersebut ia ungkapkan bukan tanpa dasar, sebab sebelum pandemi Covid-19, ia bisa meraup penjualan bawang merah dan putih perhari mencapai Rp4 juta.
“Kalau awal-awal pandemi turun sekali, kalau sekarang sejak tahun baru ini meningkat lah, sekitar Rp2 jutaan, itu pun masih belum tentu segitu,” beber Juki.
Menurut Juki, turunnya penjualan bawang merah dan putih, dikarena perekonomian masyarakat masih belum stabil, karena pandemi Covid-19 masih menghantui. Padahal, harga bawang sedang turun saat ini.
“Untuk bawang putih harga ambilannya di tangkulak Rp20 ribu perkilo gram, kalau bawang merah dengan tangkainya Rp21 ribu perkilo,” jelas Juki.
Juki berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir, agar semua pedagang bisa mendapatkan penghasilan seperti dulu lagi dan masyarakat tidak takut ke pasar untuk belanja. “Saya harap agar masyarakat tidak takut berbelanja ke sini,” tandasnya.
Harga bawang putih di pasar rata-rata dijual pedagang paling murah Rp30 ribu per Kg, sedangkan bawang merah Rp26 per ribu Kg. (uut/aza)
