Sampit

Warga Kecamatan Telaga Antang yang Tinggal Dibantaran Sungai Bersedia Direlokasi

SAMPIT,kalteng.co – Warga Kecamatan Telaga Antang yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya mengaku sudah jenuh menghadapi persoalan banjir yang kerap terjadi. Agar terhindar dari musibah tersebut, warga pun berinisiatif untuk segera memindahkan pemukimannya ke dataran yang lebih tinggi.
Keinginan masyarakat di wilayah itu bersedia di relokasi dari permukim di tepi Sungai Mentaya disambut baik oleh Bupati Kotim, H Halikinnor ketika melakukan kunjungan kerja ke Desa Tumbang Puan, Kecamatan Telaga Antang, Jumat (17/9).
“Saya selaku bupati menyambut baik keinginan warga bersedia memindahkan pemukiman dari bantaran sungai. Karena kita ketahui, masyarakat yang di pinggir Sungai Mentaya sangat rawan terkena banjir,” ungkap Halikinnor.
Bupati meminta, pihak kecamatan dan kepala desa setempat untuk menyiapkan master plan pembangunan desa  untuk relokasi yang telah diinginkan oleh warga.
Dikatakan bupati, dirinya telah berkali-kali mengimbau masyarakat yang bermukim di tepi sungai agar mau direlokasi karena telah sering menjadi korban dari musibah banjir yang sudah menjadi fenomena alam rutin setiap tahun.
“Musibah banjir yang terjadi di wilayah Utara dapat diatasi dengan salah satunya melakukan relokasi pemukiman warga ke tempat yang lebih tinggi,” terangnya.
Halikinnor meminta, agar masyarakat dapat mengubah pola pikir dalam memilih lokasi permukiman. Sebab, menurutnya selama ini masyarakat cenderung bergantung dengan sungai untuk mencari nafkah dan maupun aktifitas sehari-hari, sehingga lebih memilih bermukim di tepi sungai.
Padahal, lanjut bupati hal itu bisa disiasati dengan semakin majunya perkembangan zaman.“Era sudah berubah, hidup itu tidak mesti di pinggir sungai. Solusi terbaik menghindari banjir yaitu harus pindah ke dataran yang lebih tinggi,” tandasnya.
Halikinnor mengungkapkan, dengan adanya masyarakat yang bersedia direlokasi ke lokasi yang lebih aman dari banjir, dapat memberikan contoh bagi desa lainnya agar bisa mengubah pola pikir untuk segera memindahkan pemukiman ke dataran yang lebih tinggi.
Banjir yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur terjadi di tujuh kecamatan. Yakni Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Mentaya Hulu, Parenggean, Tualan Hulu, dan Kecamatan Kotabesi. (sli/ans)

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Related Articles

Back to top button