Kemenag RI Buka Universitas Islam Siber, Alternatif bagi Guru Madrasah di Pedalaman
KALTENG.CO-Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah tidak asing lagi sejak terjadinya pandemi covid-19 beberapa tahun lalu.
Saat ini model PJJ tidak hanya bisa dilakukan saat dalam kondisi darurat saja. Bahkan, salah satu Universitas di Korea Selatan (Korsel) telah memberlakukan PJJ sebagai model pembelajaran bagi seluruh mahasiswanya.
Belajar dari sistem PJJ salah satu universitas siber di Korsel ini, Kementerian Agama (Kemenag) RI telah membuka universitas Islam berbasis cyber. Terobosan ini merupakan juga membuka para guru madrasah dari kawasan 3 T(terpencil, terbelakang dan terluar) dari seluruh wilayah Indonesia untuk bisa berkuliah.
Melalui Universitas Islam Siber (Cyber Islamic University), Kementerian Agama (Kemenag) berupaya meningkatkan kualitas guru madrasah dengan memberikan ruang belajar. Para guru madrasah mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi di tingkat pendidikan tinggi meski tinggal di daerah.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag Ahmad Zainul Hamdi menuturkan, Kemenag terus membantu para guru di berbagai daerah yang selama ini kesulitan mengakses perkuliahan.
Kini guru madrasah di mana pun berada bisa tetap melanjutkan ke perguruan tinggi, karena perkuliahan sepenuhnya dilakukan berbasis digital.
Adapun Universitas Islam Siber dibangun di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat. Kampus siber itu dibangun, berdasarkan hasil benchmark kepada Universitas Hankuk, Seoul, Korea Selatan (Korsel).
Universitas Hankuk dinilai selama ini menjadi salah satu kampus bergengsi dalam perkuliahan siber.
“Kampus ini menyediakan perkuliahan berbasis digital yang bisa diakses sivitas akademikanya di mana saja mereka berada. Bahkan, seluruh pelayanan di kampus diprogram khusus, sejak pendaftaran hingga tuntas lulus dilakukan secara digital,” ujar Ahmad Zainul Hamdi di Jakarta kepada wartawan, Jumat (17/11/2023).