UMKM Harus Memanfaatkan Momentum Nataru
PALANGKA RAYA, kalteng.co– Dalam menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru), pelaku usaha dan pedagang di Kota Palangka Raya sedang aktif mempersiapkan diri dengan menawarkan berbagai produk makanan dan pakaian. Untuk itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery, yang mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kota tersebut untuk memanfaatkan momen Nataru guna meningkatkan penjualan produk mereka.
“Produk UMKM di Palangka Raya, terutama kuliner lokal, memiliki kualitas yang tak kalah dengan produk industri skala nasional atau internasional, terutama produk makanan dan minuman kemasan,” ungkap Khemal, belum lama ini.
Meski demikian, Khemal menyayangkan masih minimnya produk UMKM yang dapat dijadikan bahan bingkisan Natal, seperti parsel atau hampers. Menurutnya, para pelaku UMKM harus lebih jeli dalam melihat peluang dan memanfaatkan momen Natal untuk memasarkan produknya.
“Dengan kurang lebih dua minggu menjelang Natal dan tiga minggu memasuki Tahun Baru 2024, pelaku UMKM masih memiliki kesempatan untuk mencoba menjadikan produknya sebagai bingkisan yang dapat dipasarkan,” tambahnya.
Khemal percaya bahwa produk UMKM di Palangka Raya memiliki daya saing yang sebanding dengan produk industri berskala nasional atau internasional. Menurutnya, upaya memasarkan produk UMKM dapat menjadi salah satu bentuk promosi keberadaan produk lokal.
“Saya berharap masyarakat, selain mendapatkan dorongan dari pemerintah kota, juga dapat lebih menggunakan produk-produk usaha lokal daripada produk luar,” ujarnya.
Legislator dari Partai Golkar tersebut juga menegaskan bahwa para pelaku usaha perlu meningkatkan kreativitas dalam melihat peluang usaha, terutama dalam sektor makanan. Selain kualitas makanan, penting juga untuk menciptakan bingkisan yang menarik guna mempercantik dan menarik perhatian pelanggan.
Pencegahan kebakaran di pemukiman ini adalah hal yang mudah dilakukan, lanjut Wahid, karena pada intinya masyarakat tidak boleh mengabaikan ancaman sekecil apapun. Sehingga dengan kewaspadaan dini diharapkan musibah kebakaran di pemukiman dapat dihindari.
“Setidaknya dengan kewaspadaan dini musibah kebakaran bisa diminilamisir, karena itulah masyarakat sendiri yang orang pertama yang mencegah kejadian,” pungkasnya. (*)