Hujan Deras Sebabkan Banjir di Sejumlah Wilayah Kalteng, Pemprov Minta Langkah Cepat
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Intensitas hujan yang tinggi mengguyur wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) sejak awal Januari 2025, menyebabkan beberapa kabupaten terdampak banjir. Kondisi ini memicu peningkatan debit air di sejumlah daerah aliran sungai (DAS), seperti DAS Kapuas, DAS Barito, dan DAS lainnya. Akibatnya, permukiman warga, fasilitas umum, serta infrastruktur jalan di beberapa daerah tergenang air, bahkan di beberapa titik ketinggian air terus meningkat.
Menyikapi situasi ini, Pemerintah Provinsi Kalteng menginstruksikan seluruh kepala daerah, baik Bupati, Penjabat (Pj) Wali Kota, maupun Pj Bupati, untuk segera mengambil langkah-langkah strategis dan tanggap dalam menangani dampak banjir. Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, menegaskan bahwa koordinasi dan pemantauan harus dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif.
Banjir Bertahan Hingga Empat Bulan
“Sebagai Gubernur sekaligus wakil pemerintah pusat di daerah, saya meminta seluruh kepala daerah untuk sigap dalam merespons situasi ini. Kita harus terus berkoordinasi dan memantau perkembangan banjir agar penanganannya tepat sasaran,” ujar Sugianto dalam rapat terkait ruas jalan Bukit Liti – Bawan – Kuala Kurun serta penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Aula Jayang Tingang, Kamis (30/01/2025).
Gubernur menjelaskan, tingginya curah hujan menyebabkan kenaikan debit air di berbagai DAS, termasuk di Palangka Raya, yang di perkirakan akan mengalami kenaikan debit air dalam beberapa hari ke depan. Ia juga mengingatkan bahwa dampak banjir bisa berlangsung dalam jangka waktu yang berbeda di setiap daerah.
“Di beberapa wilayah, banjir bisa surut dalam hitungan hari, tetapi ada juga yang bertahan hingga berbulan-bulan. Seperti yang terjadi di Barito Selatan tahun lalu, banjir bertahan hingga empat bulan akibat curah hujan yang terus-menerus tinggi,” ungkapnya.
Penanganan Banjir Harus Dilakukan Secara Terpadu
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menekankan agar pemerintah kabupaten/kota tidak bergantung pada bantuan dari pengusaha dalam penanganan bencana. Menurutnya, pemerintah memiliki anggaran yang telah di siapkan untuk menghadapi situasi darurat seperti ini.
“Jangan langsung meminta bantuan ke pengusaha. Pemerintah memiliki anggaran yang cukup untuk penanganan bencana, dan itu harus di manfaatkan secara optimal,” tegasnya. Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menambahkan bahwa sinergi antar pemerintah daerah sangat di perlukan dalam menghadapi bencana banjir.
“Penanganan banjir harus di lakukan secara terpadu. Pemerintah provinsi telah menyiapkan anggaran pada tahun 2025 untuk mitigasi dan penanggulangan bencana. Rapat koordinasi ini penting agar semua pihak dapat menyinkronkan langkah-langkah strategis dalam penanganan banjir,” ujarnya.
Dengan adanya instruksi dan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, di harapkan penanganan banjir di Kalteng dapat berjalan dengan cepat dan efektif, sehingga dampak yang di timbulkan dapat di minimalkan. (pra)
EDITOR : TOPAN




