Inovasi Sedotan dari Purun
“Sedotan ini (purun, red) tercipta hasil inovasi dan pola pikir kreatifitas masyarakat dalam memanfaatkan hasil sumber daya alam yang ada agar bisa menjadi sebuah benda yang memiliki fungsi dan nilai ekonomis,” ucapnya kepada Kalteng.co, Jumat (2/4).
Dikatakannya, untuk bahan baku sendiri pihaknya bekerja sama dengan para masyarakat sekitar dan terkadang juga membeli bahan baku purunnya dari luar Kota untuk memenuhi kebutuhan stok bahan baku.
Untuk pembuatan sedotan purun sendiri, pihajnya memiliki spesifikasi khusus yaitu memiliki ukuran panjang 50 sentimeter dengan diameter 5 milimeter, yang merupakan ukuran ideal untuk membuat sedotan purun.
Proses dalam pembuatan sedotan purun ini adalah, pertama pihaknya melakukan sortir terhadap purunnya. Dimana hanya purun yang berwarna hijau tua saja yang digunakan, kemudian dipotong sepanjang 15 sampai 20 sentimeter sesuai dengan pesanan.
Sesudah di potong, kemudian purun tersebut di rebus menggunakan ramuan khusus di air mendidih selama 10 menit sebagai upaya sterilisasi dari purun tersebut, agar bebas bakteri dan bebas dari zat-zat lainnya.
Setelah direbus, langsung di jemur di tempat khusus menggunakan panas matahari di luar ruangan dengan estimasi waktu dua sampai tiga hati. Kemudian setelah dijemur di luar ruangan di jemur lagi dalam ruangan dalam waktu dua hari.
Setelah semua selesai dikeringkan, pihaknya mengirimkan bahan purun tersebut ke Kota Buntok untuk dilakukan proses pelubangan, pensterilan di ruang ultra violet sampai dengan pengemasan sedotan purunnya.