JAKARTA,Kalteng.co – Pangan maupun makanan sehat belum tentu tidak berbahaya bagi kesehatan.Terlebih jika makanan tersebut di kemas dalam kemasan yang terbuat dari bahan kimia berbahaya.
Permasalahan keamanan kemasan pangan selama ini harus lebih mendapat perhatian serius dari konsumen. Sebab, banyak bahan kimia beracun yang juga di gunakan dalam pembuatan kemasan makanan terutama kemasan plastik.
Seperti zat tambahan yang di gunakan dengan alasan fleksibilitas, pewarnaan, ketahanan terhadap panas atau sinar matahari. Hal ini bukan hanya berpengaruh pada pencemaran lingkungan namun juga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Direktur Program Gita Pertiwi, Titik Eka Sasanti mengatakan, dalam konteks mutu dan keamanan pangan, seharusnya kemasan makanan menjadi poin penting. Sebab, banyak istilah senyawa kimia berbahaya dalam kemasan pangan yang tidak di publikasikan.
Titik menilai produsen pangan hanya berlomba-lomba membuat kemasan pangan semenarik mungkin tanpa mengindahkan keamanan dari kemasan dan juga menjadikan produk itu menjadi Makanan Sehat yang tidak berbahaya bagi kesehatan.
“Banyak istilah kimia yang ada dalam kemasan pangan tidak familiar untuk orang umum. Sehingga pasti tidak akan tahu, karena jarang terpublikasi khususnya kepada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Oleh karenanya, ini perlu menjadi perhatian khusus bersama,” ujar Titik dalam Diskusi Santai memperingati Hari Keamanan Pangan Sedunia yang di gelar Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) dengan tajuk ‘Bahan Kimia Beracun dalam Kemasan Makanan, Masalah Baru?’ dalam siaran pers yang di terima kalteng.co, Senin (7/6/2021).