KALTENG.CO – Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan gagal ke final ganda putra Olimpiade Tokyo 2020. Pada semifinal di Musashino Forest Sports Plaza, Jumat (30/7/2021), Hendra/Ahsan dibekuk ganda nomor tiga dunia dari Taiwan Lee Yang/Wang Chi-lin.
Hendra/Ahsan yang kalah segalanya dalam permainan, kandas dalam dua game langsung dengan skor 11-21 dan 10-21. Dengan hasil ini, Hendra/Ahsan masih berpeluang untuk mendapatkan medali perunggu. Mereka menunggu pasangan yang kalah pada semifinal kedua.
Yakni ganda Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen atau Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia. Pada game pertama, Hendra/Ahsan memang kesulitan untuk mengembangkan permainan. Lee/Wang lebih cepat, lebih kuat, dan punya power yang jauh lebih besar.
Mereka tidak memberikan kesempatan kepada Hendra/Ahsan yang sudah berusia 36 dan 33 tahun untuk mengendalikan tempo. Hendra/Ahsan tertinggal 8-11 saat interval dan akhirnya kalah telak 11-21 pada game pertama.
“Kita harus sabar. Kecuali kalau bolanya nanggung, langsung saja hajar,” begitu instruksi pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi saat jeda. Namun, Lee/Wang terlalu kuat melawan strategi apapun dari .
Pada game kedua, Hendra/Ahsan selalu tertinggal nyaris sepanjang pertandingan. Tekanan pasangan Taiwan serta kesalahan sendiri yang dibuat Ahsan/Hendra membuat mereka terus tertinggal. Dan akhirnya, Lee/Wang yang bermain sangat-sangat dominan menang telak untuk melaju ke final.
Dengan hasil ini, Lee/Wang menjadi ganda putra pertama dalam sejarah Taiwan yang meraih medali Olimpiade. Kalaupun kalah di partai puncak, Lee/Wang tetap mencatat rekor luar biasa untuk negaranya.
Hendra/Ahsan sendiri merupakan juara ganda putra Olimpiade 2008 di Beijing. Saat itu dia berpasangan dengan Markis Kido. Di final, wakil Indonesia ini menundukkan Fu Haifeng/Cai Yun dari Tiongkok 12-21, 21-11, 21-16.(tur)