BeritaKESEHATANNASIONALPANDEMIUtama

Covid-19 Melejit di Indonesia dan 4 Negara Lain

Suntikan Sinovac Memiliki Kemanjuran Rendah Sebesar 51 Persen

“Jika vaksinnya cukup baik, kita seharusnya tidak melihat pola ini,” kata seorang ahli virologi di Universitas Hongkong Jin Dongyan, mengatakan kepada New York Times seperti di lansir Hindustan Times.

“Tiongkok harus tanggung jawab untuk memperbaiki ini,” tambahnya.
Yang lain merujuk pada kelangkaan data yang muncul dari Tiongkok, baik itu uji klinis untuk vaksin atau hasil kemanjuran dan keamanan.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Tiongkok sendiri telah menyetujui 7 vaksin yang di kembangkan di dalam negeri, termasuk dua di antaranya untuk anak-anak berusia tiga tahun.
Dari jumlah tersebut, dua tersedia secara luas di seluruh dunia yakni Sinovac dan Sinopharm. Bahkan sudah di berikan penggunaan darurat (EUL) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Suntikan Sinovac memiliki kemanjuran rendah sebesar 51 persen. Sementara Sinopharm 79 persen terhadap penyakit simtomatik. Sebaliknya, baik vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna – terutama di gunakan di dunia barat – telah menunjukkan tingkat kemanjuran lebih dari 90 persen terhadap penyakit simtomatik dalam uji klinis.

Beberapa minggu terakhir telah terjadi lonjakan kasus di empat negara. Mongolia, yang sebagian besar mengandalkan vaksin Tiongkok, mencatat 2.400 infeksi baru, empat kali lipat dari sebulan sebelumnya.

Tingkat Vaksinasi Di Beberapa Daerah Mungkin Tidak Cukup Tinggi

Di Seychelles, di mana upaya vaksinasi sebagian besar di dasarkan pada suntikan Sinopharm, jumlah kasus baru setiap hari lebih dari 716 kasus menurut laporan NYT. Negara ini telah memberikan setidaknya satu dosis ke hampir 72 persen dari populasinya.

Demikian pula lonjakan di Cile telah membanjiri rumah sakit dan mendorong pemerintah untuk memperpanjang penutupan perbatasan hingga Juni.

Bahrain, di mana hampir 50 persen populasinya di vaksinasi penuh dan sebagian besar menerima suntikan Sinopharm, awal bulan ini mendorong orang untuk menerima suntikan ketiga karena mencatat lonjakan infeksi.

Pejabat dari empat negara mengatakan mungkin ada alasan lain terkait peningkatan kasus. Seorang pejabat kementerian kesehatan di Mongolia mengatakan kepada NYT bahwa negara itu mungkin telah melonggarkan pembatasan terlalu cepat. Pihak berwenang di Seychelles juga masih membela vaksin Sinovac.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan tidak ada hubungan langsung antara wabah baru-baru ini dan vaksinnya. Menurutnya tingkat vaksinasi di beberapa daerah mungkin tidak cukup tinggi untuk mencegah penyebaran penyakit. (tur)

Laman sebelumnya 1 2

Related Articles

Back to top button