BeritaUtama

Di Tengah Program Lumbung Pangan, Resah Wacana Impor Beras

Keluhan Bulog bukan tanpa alasan. Buwas membeberkan, pada Maret 2020 beras impor tahun 2018 masih tersisa sekitar 900 ribu ton. Beras tersebut kemudian digunakan untuk penyaluran bantuan sosial dari Kementerian Sosial dan bantuan langsung dari Presiden kepada masyarakat dalam menanggulangi dampak ekonomi akibat pandemi.

Namun beras tersebut hanya tersalurkan sekitar 450 ribu ton dari alokai sebanyak 900 ribu ton. Sisanya, hingga kini sebanyak 275.811 ton beras impor tahun 2018 masih tersimpan di gudang Bulog dengan 106.642 ton di antaranya sudah mengalami turun mutu.

Buwas menegaskan Bulog telah kehilangan pangsa pasar sebesar 2,6 juta ton beras per tahun dikarenakan Program Rastra (beras untuk keluarga sejahtera) diganti oleh pemerintah menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Buwas melaporkan persediaan beras per 14 Maret 2021 di gudang Bulog mencapai 883.585 ton dengan rincian 859.877 ton merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP), dan 23.708 ton stok beras komersial.

Berlawanan dengan kekhawatiran di atas, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tak kalah kekeh meyakinkan bahwa impor beras yang akan dilakukan kali ini dalam rangka iron stock demi menjaga ketersediaan beras jika sewaktu-waktu stok beras pemerintah dan Bulog habis. Setidaknya ketersediaan stok beras nasional berkisar antara satu juta sampai 1,5 juta ton. ”Saya mesti memikirkan yang tidak terpikirkan. Saya mesti mengambil keputusan yang tidak populer. Kalau memang saya salah, saya siap berhenti, tidak ada masalah,” ujarnya.

Klaim Lutfi, opsi impor tersebut sudah diputuskan sebelum dirinya menjadi Menteri Perdagangan pada Desember 2020 lalu. Lutfi menceritakan bahwa pada notulen rapat di tingkat kabinet, Bulog di tahun ini diminta menambah cadangan atau iron stock sebanyak 500.000 ton. ”Jadi itu sudah ada sebelum saya datang. Maka waktu saya datang, saya langsung melakukan penghitungan jumlahnya,” tegasnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button