BeritaUtama

Di Tengah Program Lumbung Pangan, Resah Wacana Impor Beras

Lutfi membeberkan perhitungannya bahwastok beras cadangan Bulog saat ini ada di angka sekitar 800.000 ton. Lutfi juga mengaku mengetahui bahwa sebanyak 270.000-300.000 ton dari stok tersebut merupakan beras hasil impor tahun 2018 lalu. ”Namun sisa impor itu berpotensi mengalami penurunan mutu. Artinya, tanpa menghitung beras impor maka stok beras Bulog hanya berkisar 500.000 ton,” urainya.

Menurut Lutfi, stok Bulog yang sekitar 500.000 ton tersebut menjadi kekhawatiran bagi pemerintah. Pasalnya stok Bulog yang rendah bisa menjadi spekulasi bagi pedagang untuk menaikkan harga. ”Karena dengan 500.000 itu pemerintah bisa dipojokkan oleh pedagang dan oleh spekulan,” beber Lutfi.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Lantas di sisi lain, Lutfi juga mengatakan bahwa penyerapan gabah oleh Bulog belum optimal pada masa panen raya. Hingga saat ini serapan gabah setara beras baru mencapai 85.000 ton dari perkiraan harusnya mendekati 500.000 ton. Analisis Lutfi, rendahnya penyerapan tersebut dikarenakan aturan teknis yang mesti dipatuhi Bulog dalam membeli gabah petani. Namun Lutfi menegaskan bahwa kuota impor hanya disiapkan untuk memenuhi kesiapan cadangan. ”Saya janji tidak ada impor beras ketika panen raya,” pungkasnya. (agf/jpg)

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Laman sebelumnya 1 2 3

Related Articles

Back to top button