Berita

Diduga Usai Santap Nasi Kotak, Puluhan Peserta Pesparani Kalteng Dilarikan ke Rumah Sakit

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Puluhan peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I tingkat Provinsi Kalteng harus mendapatkan perawatan setelah didiga mengalami gejala yang mengarah pada keracunan makanan, Minggu (23/11/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Serbaguna GOR Indoor Jalan Cilik Riwut Km 5 itu semula berjalan normal, hingga sejumlah peserta mengeluhkan pusing, mual, muntah, sakit perut, bahkan diare setelah menyantap hidangan yang disediakan.

Para peserta yang diduga mengalami keracunan itu selanjutnya langsung dilarikan ke UGD RS Betang Pambelum untuk mendapatkan pertolongan medis.

Gubernur Kalteng H Agustiar Sabran turut mendatangi rumah sakit untuk meninjau langsung kondisi para peserta yang dirawat di Primaya Hospital Betang Pambelum Palangka Raya pada malam hari seusai kejadian itu terjadi.

Agustiar memastikan, Pemprov Kalteng mengambil alih seluruh biaya perawatan bagi peserta yang terkena dampak kejadian tersebut.

“Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung Pemprov Kalteng sebagai bentuk perhatian kepada para peserta,” ujarnya.

Ia melanjutkan, dugaan keracunan akibat makanan dari pihak katering akan diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Proses mencari penyebab pastinya akan kami serahkan kepada kepolisian agar bisa ditangani sesuai prosedur,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Sutoyo mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan tenaga medis, 14 orang diantaranya harus menjalani rawat inap, lima orang bersiap dipulangkan, dan lima lainnya masih menjalani pemeriksaan.

“Total ada 24 orang yang kini berada di rumah sakit dari 38 peserta yang diduga mengalami gejala serupa,” jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala DPMPTS Kalteng ini berharap seluruh peserta yang masih menjalani perawatan dapat segera pulih seperti sediakala.

“Terkait pemicunya saya belum bisa memastikan sepenuhnya, namun jelas ada sesuatu yang dikonsumsi sehingga memicu reaksi seperti ini,” tuturnya.

Menurutnya, para peserta rata-rata mengalami gejala mual dan muntah setelah makan pada rentang waktu sekitar pukul 10.00–12.00 WIB.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button