
KALTENG.CO-Dinamika perpolitikan Nasional menjelang tahun 2024, diriuhkan dengan kampanye terselubung para calon presiden (Capres).
Kondisi ini dinggap Anas Urbaningrum masih dalam kondisi normal. Karena, masih pada tataran dinamika untuk mendapatkan dukungan penuh dari Partai Politik sebagai Capres.
Ia menyebutkan, sejauh tidak mematikan kesempatan politik seseorang masih wajar. Dalam hal ini, kesempatan politik seseorang tidak perlu dibunuh di tengah jalan.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meyakini tidak ada upaya untuk mematikan peluang, dalam kontestasi Pilpres 2024.
Ia menyebutkan, tidak pernah melihat ada upaya untuk mematikan politik dalam kontestasi Pemilu 2024 ke depan.
“Pilpres tidak ada yang perlu dimatikan peluangnya, tidak ada yang perlu dibunuh kesempatan politiknya, dibunuh di tengah jalan, apalagi belum jalan. Dulu ada yang merasa ada hantu, belum jalan pun sudah dibunuh, bukan belum jalan, belum ada rencana jalan,” kata Anas saat menyampaikan pidato politik dalam acara ‘Silaturahmi Nasional Jaringan Indonesia (Jari) di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2023).
Mantan terpidana kasus korupsi itu mengaku, selalu memantau isu politik saat dirinya masih berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung.
Ia menekankan, sejauh ini belum ada upaya dalam jegal-menjegal dalam urusan Pilpres 2024. “Sejauh ini saya melihat dari jauh di Bandung, sekarang agak dekat di Jakarta, tidak ada tanda-tanda yang mematikan peluang, atau mematukan seseorang,” ucap Anas.
Menurut Anas, yang terjadi saat ini hanya dinamika politik dalam upaya pembentukan koalisi partai politik. Terlebih, sampai saat ini belum ada capres-cawapres yang sah secara definitif didaftarkan ke KPU RI.
“Yang terjadi adalah tarik menarik pembentukan koalisi, dan upaya untuk mensimulasi pasangan-pasangan. Mensimulasi pasangan yang paling mungkin, yang sampai sekarang belum jelas, baru pada bakal belum ada status yang definitif capres dan cawapres,” ungkap Anas.
Meski demikian, Anas menyebutkan, jika ada keinginan untuk mematikan politik situasi saat ini bukan hal yang sulit. Namun, hal itu sampai saat ini tidak terlihat.
“Menurut saya dalam keadaan sekarang ini, kalau ada upaya untuk itu, ada niat atau upaya untuk mematikan peluang, upaya untuk mematikan seseorang itu tidak sulit. Tetapi itu tidak terjadi, dan menurut saya itu tidak dilakukan, karena situasinya masih pada kompetisi politik, tidak ada yang dibunuh dan dimatikan kesempatan politiknya,” urainya. (*/tur)