BeritaHukum Dan KriminalKALTENGPalangka Raya

Dugaan Malapraktik Kematian Bayi di RSUD Doris Sylvanus Dilaporkan ke Polda Kalteng

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Orang Tua Terus Pertanyakan Kematian Bayinya, RSUD Doris Sylvanus Tak Pernah Berikan Kejelasan. Hingga kini permasalahan dugaan malapraktik yang tengah ramai diperbincangkan itu terus begulir. Bahkan, saat ini pihak keluarga sudah melaporkannya ke Polda Kalteng.

Terbaru hari ini, orang tua dari bayi bernama Abhraham Benjamin, yakni Afner Juliwarno dan Meiske Angglelina kembali mendatangi pihak rumah sakit untuk menanyakan secara pasti penyebab dari kematian anaknya tersebut, Senin (25/3/2024).

Penasehat Hukum orang tua bayi, Roy Sidabutar mengatakan, pihak rumah sakit sebelumnya memberikan penjelasan terhadap awak media bahwa operasi yang dilakukan pihaknya itu sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ketika konferensi pers itu berlangsung, pihak rumah sakit juga menjelaskan bahwa telah terjalin komunikasi antara pihak rumah sakit dengan memberikan edukasi keppada orang tua korban.

“Saya dapat pastikan itu adalah bohong. Sekarang saya meminta kapan dan dimana hal tersebut dilakukan, coba tunjukan bukti pada kami. Orang tua korban harus diberi penjelasan dan jangan mengarang-ngarang,” tantangnya ketika berada di depan lobi rumah sakit setempat.

https://kalteng.co

Menurutnya, kedatangan pihaknya untuk kesekian kalinya ini adalah untuk mempertanyakan mengenai kepastian secara jelas atas penyebab kematian dari anak kliennya.

“Permasalahan ini tidak akan redam sebelum adanya penjelasan yang logis dari pihak rumah sakit. Kalau memang ada yang salah, lebih baik akui dan jangan ditutup-tutupi,” ujarnya.

Apa sebenarnya yang ditutupi oleh rumah sakit? Orang tua korban hanya menerima rekam medik pasca operasi, tetapi tidak ada penjelasan mengapa operasi dilakukan hingga melakukan pemotongan terhadap usus bayi tersebut.

“Mengenai risiko medis dimana pasien dapat bertahan hidup atau memiliki kemungkinan meninggal dunia, hal itu sama sekali tidak pernah dijelaskan oleh pihak rumah sakit kepada orang tua korban,” cecarnya.

Disinggung mengenai pelaporannya ke Polda Kalimantan Tengah atas dugaan malpraktik ini,dikatakannya bahwa penyidik tengah melakukan penyelidikan lebih atas perkara yang telah dilaporkan tersebut.

“Untuk laporan kepolisian sedang dalam proses, terakhir penyidik sedang meminta keterangan dari Persatuan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia (PERBANI) dan bertemu bersama ahli pidana kesehatan,” tutupnya.

Sementara itu, dari pihak RSUD Dr Doris Sylvanus hingga saat ini belum dapat memberikan tanggapan ataupun komentar terkait datangnya orang tua korban dugaan malapraktik tersebut. (oiq)

Related Articles

Back to top button