Bidan Puruk Cahu Ditemukan Tewas di Rumah Dinas, Diduga Tersengat Listrik

PURUK CAHU, Kalteng.co-Warga Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng), dikejutkan dengan penemuan seorang wanita dalam kondisi tidak bernyawa di salah satu kompleks perumahan di Kecamatan Murung.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (18/4/2025) malam langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat setempat.














Korban diketahui bernama Rapinda, seorang bidan berusia 32 tahun yang bekerja di Puskesmas Puruk Cahu. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.


Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa Rapinda ditemukan meninggal dunia di dalam kamar mandi rumahnya. Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan korban meninggal akibat tersengat aliran listrik.
Saksi mata pertama yang menemukan korban mendapati Rapinda tergeletak di kamar mandi, dan diperkirakan saat itu sedang mencuci pakaian.



Jenazah bidan malang tersebut ditemukan di sebuah rumah yang terletak di Kompleks Perumahan Pulo Basan Asri. Penemuan ini bermula dari kecurigaan tetangga korban yang tidak melihat keberadaan Rapinda sejak hari Kamis. Kejanggalan ini semakin menguat mengingat sepeda motor korban masih terparkir di halaman rumah.
Kecurigaan warga bertambah ketika menyadari aliran listrik di rumah korban padam. Setelah berinisiatif untuk mengisi token pulsa listrik rumah Rapinda, warga mencoba masuk ke dalam rumah. Karena pintu terkunci, mereka terpaksa mendobraknya.
Setelah berhasil masuk, pemandangan memilukan langsung menyambut mereka. Rapinda ditemukan tergeletak di lantai kamar mandi dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Kapolres Murung Raya, AKBP Frangky M Monathen, melalui Kapolsek Murung, Ipda Riko, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang berada di lapangan untuk mengumpulkan data dan bahan keterangan yang diperlukan dalam proses penyelidikan.
“Memang betul kejadian, anggota sedang di lapangan pengumpulan data dan bahan keterangan,” ujar Ipda Riko singkat kepada awak media.
Penemuan jenazah bidan Rapinda ini tentu menimbulkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan masyarakat Puruk Cahu. Sosok bidan yang dikenal membantu masyarakat ini kini telah tiada.
Pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai detail penemuan dan hasil penyelidikan awal. Namun, dugaan sementara terkait sengatan listrik akan menjadi salah satu fokus utama dalam proses pengungkapan kasus ini.
Tim forensik kemungkinan akan diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap jenazah korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mencari bukti-bukti yang dapat memperjelas penyebab kematian Rapinda.
Masyarakat Puruk Cahu berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian tragis bidan Rapinda ini, sehingga tidak menimbulkan spekulasi yang meresahkan. Perkembangan terbaru dari kasus ini akan terus dinantikan oleh publik. (oiq)