Hindari Kebobolan Anggaran, Menaikkan Harga BBM Adalah Upaya Terbaik
Memastikan Pendistribusian Subsidi Yang Tepat Sasaran
Dia menyontohkan, para pelaku Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM). Dan pelaku industri akan terkena dampak yang lebih berat dan kesulitan karena akan mengacu kepada Harga Pokok Penjualan (HPP).
“Artinya, subsidi tidak di cabut total dan pukul rata sama sekali. Karena biar bagaimanapun, pada sektor-sektor tertentu akan sangat berdampak. Jadi mungkin salah satu solusinya ya bisa menggunakan aplikasi seperti yang di wacanakan itu, yakni menggunakan aplikasi MyPertamina,” ujarnya.
Penggunaan aplikasi sebagai syarat membeli BBM, kata dia, di harapkan akan mampu menekan penyimpangan penjualan BBM, khususnya yang bersubdidi.
Selain itu imbuh dia, jika ada sebagian pihak yang menilai pembelian BBM menggunakan aplikasi akan merepotkan masyarakat. Ia justru menganggap untuk saat ini alasan tersebut di nilai tidak lagi relevan.
“Saya punya pengalaman beberapa hari lalu bertemu dengan beberapa pemulung di Kota Palangka Raya. Ternyata mereka menggunakan smartphone yang lumayan canggih. Dan ternyata, setelah saya tanya-tanya, cukup mengejutkan.
Mereka mengaku smartphone itu mereka gunakan untuk mengakses dan membeli togel online. Artinya, anggapan bahwa masyarakat kita yang mohon maaf di anggap “kelas bawah” tidak mengerti teknologi. Itu saat ini sudah tidak relevan lagi,” ungkapnya.
Yang terpenting tegas Hang Ali. Sebenarnya yang harus di lakukan Pemerintah adalah memastikan pendistribusian subsidi yang tepat sasaran dan jumlah yang mencukupi. Sehingga nantinya subsidi BBM walaupun di naikkan, tetap seimbang.
“Karena memang harus di naikkan sih kalau bicara kita mengenai subsidi yang sudah terlalu besar. Kalau kita lihat memang bahwa subsidi BBM itu kan sudah di luar batas. Tapi kita berharap bahwa memang seharusnya apa yang di subsidikan pada masyarakat itu tepat,” ucap Hang Ali. (pra)