BeritaFAMILYKESEHATANLife StyleMETROPOLIS

Jangan Abaikan! 6 Tanda Tubuh Stres Kronis Meski Hidup Terlihat Baik-Baik Saja

KALTENG.CO-Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, seringkali kita terjebak dalam rutinitas yang tampak stabil dari luar. Namun, pernahkah Anda mengalami reaksi fisik yang intens terhadap situasi yang sebenarnya tidak mengancam?

Jantung berdebar kencang saat melakukan kesalahan kecil di rapat, atau telapak tangan yang tiba-tiba basah saat berbincang dengan orang baru bisa menjadi sinyal penting yang tidak boleh diabaikan.

Meskipun secara logika hidup terasa aman dan terkendali, tubuh Anda mungkin mengirimkan pesan yang berbeda. Kondisi ini bisa mengindikasikan bahwa sistem saraf Anda sedang dalam keadaan tegang kronis, terjebak dalam mode “siaga” atau “survival” yang seharusnya hanya aktif saat menghadapi bahaya nyata. Ketika mode ini terus-menerus aktif, dampaknya bisa merugikan kesehatan fisik dan mental Anda secara keseluruhan.

Dilansir dari Personal Branding Blog pada Selasa (15/4/2025), terdapat 6 tanda umum yang seringkali terlewatkan dan bisa menjadi indikator bahwa Anda sedang mengalami saraf tegang, bahkan ketika dari luar kehidupan tampak berjalan normal:

1. Palpitasi Jantung yang Misterius: Pernah merasakan jantung berdebar kencang, berdetak tidak teratur, atau seolah-olah “berlompatan” tanpa pemicu yang jelas? Palpitasi adalah respons sistem saraf simpatik yang aktif, mempersiapkan tubuh untuk “lawan atau lari.” Jika ini terjadi dalam situasi yang tidak mengancam, bisa jadi saraf Anda sedang tegang.

2. Hiperhidrosis (Keringat Berlebih Tanpa Aktivitas Fisik): Keringat berlebih, terutama di telapak tangan, ketiak, atau kaki, adalah respons klasik terhadap stres. Ketika sistem saraf tegang, kelenjar keringat bisa menjadi lebih aktif, bahkan saat Anda sedang beristirahat atau berinteraksi sosial biasa.

3. Gangguan Pencernaan yang Persisten: Hubungan antara otak dan usus sangat erat. Stres kronis dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan memperlambat atau mempercepat pergerakan usus, menyebabkan gejala seperti sakit perut, kembung, mulas, diare, atau sembelit tanpa adanya masalah makanan atau infeksi.

4. Ketegangan Otot Kronis: Otot-otot di tubuh, terutama di leher, bahu, dan punggung, cenderung menegang sebagai respons protektif terhadap stres yang dirasakan. Jika Anda sering merasakan kekakuan atau nyeri otot tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda saraf tegang yang berkelanjutan.

5. Insomnia atau Gangguan Tidur Lainnya: Sistem saraf yang terlalu aktif dapat membuat pikiran sulit untuk tenang dan rileks menjelang tidur. Anda mungkin mengalami kesulitan untuk tertidur, sering terbangun di malam hari, atau merasa tidak segar meskipun sudah tidur cukup lama.

6. Refleks Kejut yang Berlebihan: Ketika sistem saraf berada dalam keadaan siaga tinggi, respons terhadap rangsangan eksternal bisa menjadi lebih intens. Suara keras, gerakan tiba-tiba, atau bahkan sentuhan ringan dapat memicu respons terkejut yang berlebihan.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button