BeritaHIBURANHOBIMETROPOLIS

Kontroversi Lagu “Bayar Bayar Bayar” Sukatani: Kritik Pedas yang Bikin Aparat “Panas Kuping”?

KALTENG.CO-Lagu “Bayar Bayar Bayar” dari band punk asal Purbalingga, Sukatani, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Liriknya yang satir danFrontal, diduga menyindir praktik pungutan liar yang melibatkan oknum aparat kepolisian, menuai kontroversi dan bahkan disebut-sebut membuat “panas kuping” sebagian pihak.

Lirik yang Menggambarkan Realitas?

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Lirik lagu “Bayar Bayar Bayar” dengan nada sinis menggambarkan berbagai situasi di mana masyarakat “dipaksa” membayar sejumlah uang kepada polisi. Mulai dari pelanggaran lalu lintas, parkir liar, hingga urusan perizinan, semua seolah tak lepas dari “pungutan” oknum aparat.

Berikut penggalan lirik lagu “Bayar Bayar Bayar” yang viral:

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ketilang di jalan, bayar polisi

Touring motor gede, bayar polisi

Angkot mau ngetem, bayar polisi

Aduh, aduh, ku tak punya uang

Mau gusur rumah, bayar polisi

Mau babat hutan, bayar polisi

Mau jadi polisi, bayar polisi

Aduh, aduh, ku tak punya uang  

Reaksi dari Berbagai Pihak

Lagu ini pun memicu beragam reaksi. Sebagian masyarakat menilai lirik lagu Sukatani ini sangat relevan dengan realitas yang ada. Mereka merasa lagu ini mewakili suara hati masyarakat yang resah dengan praktik pungli yang dilakukan oleh oknum aparat.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button