BeritaMETROPOLISUtama

Peringatan Keras PBB! Emisi Gas Rumah Kaca Capai Rekor 57,7 Miliar Ton, Target Iklim 1,5°C Kian Mustahil

KALTENG.CO-Dunia kini berada di ambang krisis iklim yang semakin genting. Laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya melalui Program Lingkungan PBB (UNEP) yang berjudul “Off Target: Continued Collective Inaction Puts Global Temperature Goal at Risk” merilis angka mengejutkan: emisi gas rumah kaca (GRK) global pada tahun 2024 melonjak sebesar 2,3 persen dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 57,7 miliar ton setara CO₂.

Peningkatan drastis ini, yang terjadi di semua kategori gas rumah kaca dan sektor utama, semakin menjauhkan dunia dari target yang ditetapkan dalam Perjanjian Iklim Paris 2015 untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

🌡️ Proyeksi Suram: Dunia Menuju Pemanasan 2,8 Derajat Celcius

Laporan PBB memperingatkan bahwa dengan tingkat emisi saat ini, suhu global berpotensi meningkat hingga 2,8 derajat Celcius pada akhir abad ini—sebuah skenario bencana yang akan memicu keruntuhan lapisan es, rusaknya terumbu karang, dan meluasnya fenomena cuaca ekstrem.

Bahkan, jika semua negara yang terlibat dalam Perjanjian Paris berhasil memenuhi target pengurangan CO₂ mereka pada tahun 2035, suhu global tetap diproyeksikan akan naik sebesar 2,3 hingga 2,5 derajat Celcius. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, bahkan memperingatkan bahwa kenaikan suhu sementara sekitar 1,5 derajat Celcius kini hampir tak terhindarkan, dimulai paling lambat pada awal tahun 2030-an.

“Ini akan sulit untuk dibalikkan — memerlukan pengurangan tambahan yang lebih cepat dan lebih besar untuk emisi gas rumah kaca guna meminimalkan kelebihan emisi,” demikian bunyi peringatan keras dari laporan tersebut.

Laporan ini juga menyinggung isu geopolitik, di mana jika Amerika Serikat (AS) secara resmi menarik diri dari perjanjian tersebut, suhu berpotensi naik sebesar 0,1 derajat tambahan, menunjukkan betapa rapuhnya komitmen iklim global.


🌎 Peta Emisi Global: Tanggung Jawab G20

Laporan PBB secara jelas menunjukkan bahwa sebagian besar tanggung jawab untuk kenaikan emisi berada di tangan negara-negara dengan perekonomian besar. Berikut adalah lima besar penyumbang emisi tertinggi pada tahun 2024:

PeringkatNegara/KelompokEmisi (Miliar Ton)
1Tiongkok15,6
2Amerika Serikat5,9
3India4,4
4Uni Eropa3,2
5Rusia2,6

Kelompok 20 negara dengan perekonomian besar (G20), yang tidak termasuk Uni Afrika, menyumbang sekitar 77 persen dari total emisi global. Oleh karena itu, laporan tersebut mendesak tindakan yang jauh lebih ambisius dan terkoordinasi dari negara-negara anggota G20.

📉 Kesenjangan Ambisi dan Target yang Jauh

Untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celcius, diperlukan pengurangan emisi sebesar 55 persen dari tingkat tahun 2019, dan target ini harus dicapai pada tahun 2035.

Namun, realitasnya sangat mengkhawatirkan. Laporan UNEP memproyeksikan bahwa bahkan jika semua negara memenuhi target mereka saat ini (NDC), pengurangan emisi yang dicapai hanya akan sekitar 15 persen. Kesenjangan (gap) antara janji dan kebutuhan nyata ini menunjukkan kurangnya kemauan politik.

“Selama 10 tahun Perjanjian Paris, telah terjadi penurunan suhu yang cukup besar. Oleh karena itu, komunitas internasional sebaiknya mempercepat aksi iklim… Namun, kemauan politik untuk melakukannya masih kurang,” tegas laporan tersebut.

Fokus global kini akan beralih ke Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, yang dikenal sebagai COP30, yang akan diselenggarakan di Brasil bulan ini. Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum krusial untuk menghasilkan penguatan langkah-langkah nyata dan kolektif, untuk menarik dunia kembali ke jalur suhu 1,5 derajat Celcius yang semakin sulit dipertahankan. (*/tur)

Related Articles

Back to top button