
Perusahaan Di Dunia Perlu Mempertimbangkan Pelestarian Lingkungan
Roberto menyebut, pihaknya memperkirakan industri Teknologi Informasi (TI) akan mengkonsumsi 8,5 persen listrik global pada tahun 2035 mendatang, di mana sebagian besar dari konsumsi ini berasal dari data center.
Di sisi lain, pihaknya juga memperkirakan pada tahun 2025 mendatang, penggunaan energi oleh industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berkembang menjadi 20,9 persen dari total global.
Hal ini menyumbang 5,5 persen dari emisi gas rumah kaca global.
Artinya, upaya untuk memastikan kelestarian lingkungan semakin besar. Namun, kata Roberto, saat ini telah banyak perusahaan yang sadar dan mulai memperhatikan konsumsi karbon mereka dengan cermat dan meminimalkan beban mereka terhadap lingkungan.
Seluruh perusahaan di dunia perlu mempertimbangkan pelestarian lingkungan dalam rencana pengembangan bisnis. Sebab, pelaku bisnis memiliki peran penting untuk mendukung pencapaian target penggunaan ekonomi berkelanjutan secara global pada tahun 2030 mendatang.
“Begitu pula komitmen perusahaan dalam mengadopsi solusi inovatif untuk mencapai tujuan keberlanjutan,” tambahnya.
Menggabungkan Fitur Produk Sebagai
Bagian Dari Layanan
Dalam kesempatan yang sama, Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Yana Achmad Haikal mengatakan, keberhasilan bisnis saat ini semakin bergantung pada data center yang andal dan berkelanjutan.
Menurutnya, pelaku bisnis mencari penyedia layanan data center yang dapat menerapkan pendekatan yang lebih beragam, dan fleksibel untuk kebutuhan migrasi cloud dan edge mereka.
“Membangun ekosistem digital yang lebih kuat, dan membutuhkan lebih banyak dukungan dalam upaya menggabungkan fitur produk sebagai bagian dari layanan yang mereka berikan kepada pelanggan,” pungkasnya.(tur)




