BeritaFAMILYHIBURANMETROPOLIS

Raih IPK Sempurna 4.0, Selebgram Rekha Lena Soroti Fenomena Sugar Daddy di Indonesia

KALTENG.CO-Selebgram Rekha Lena baru-baru ini mencuri perhatian publik, bukan hanya karena keberhasilannya meraih gelar Magister dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.0, tetapi juga karena keprihatinannya terhadap fenomena “sugar daddy” yang marak terjadi di Indonesia.

Di tengah momen bahagia wisudanya, Rekha Lena mengungkapkan kesedihannya atas data yang menunjukkan Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah sugar daddy terbanyak di Asia.  

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Rekha Lena, yang dikenal aktif di media sosial, membagikan momen wisudanya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, ia mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas pencapaian akademisnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Namun, di balik kebahagiaan tersebut, terselip rasa sedih dan prihatin atas kondisi sosial yang terjadi di Indonesia.

“Di hari bahagia ini, aku juga sedih. Indonesia nomor 2 sugar daddy terbanyak di Asia,” tulis Rekha Lena dalam keterangan unggahannya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Pernyataan Rekha Lena ini merujuk pada data yang dirilis oleh platform kencan online, SeekingArrangement, yang menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua setelah India sebagai negara dengan jumlah sugar daddy terbanyak di Asia. Fenomena ini tentu menjadi sorotan dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.  

Fenomena “Sugar Daddy” yang Mengkhawatirkan

Istilah “sugar daddy” merujuk pada pria dewasa yang mapan secara finansial dan menjalin hubungan dengan wanita yang lebih muda, biasanya dengan imbalan materi. Fenomena ini dianggap mengkhawatirkan karena seringkali melibatkan eksploitasi dan ketidaksetaraan dalam hubungan.

Rekha Lena, sebagai seorang publik figur, merasa terpanggil untuk menyuarakan keprihatinannya terhadap fenomena ini. Ia berharap, dengan menyuarakan isu ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, tentang dampak negatif dari praktik sugar daddy.

“Semoga kita semua bisa lebih bijak dalam menjalani hidup dan tidak terjebak dalam hubungan yang merugikan,” ujar Rekha Lena.

Pencapaian Akademis Rekha Lena yang Menginspirasi

Di tengah sorotan terhadap isu sugar daddy, pencapaian akademis Rekha Lena patut diacungi jempol. Meraih IPK sempurna 4.0 dalam studi Magister tentu bukan hal yang mudah. Pencapaian ini membuktikan bahwa Rekha Lena tidak hanya aktif di media sosial, tetapi juga memiliki dedikasi tinggi dalam bidang pendidikan.

Keberhasilan Rekha Lena ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama para wanita, untuk terus berprestasi dan mengutamakan pendidikan. Ia ingin menunjukkan bahwa wanita dapat meraih kesuksesan dalam berbagai bidang, tanpa harus mengorbankan nilai-nilai moral.

Reaksi Warganet dan Harapan ke Depan

Unggahan Rekha Lena tentang wisudanya dan isu sugar daddy mendapat beragam reaksi dari warganet. Banyak yang memberikan ucapan selamat atas pencapaian akademisnya, tetapi tidak sedikit pula yang memberikan komentar terkait isu sugar daddy.

Beberapa warganet menyayangkan fenomena sugar daddy yang semakin marak di Indonesia, sementara yang lain berharap agar pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.

Rekha Lena berharap, dengan adanya kesadaran dari masyarakat, fenomena sugar daddy dapat diminimalisir. Ia juga berharap agar generasi muda, terutama para wanita, dapat lebih berhati-hati dalam memilih pasangan dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming materi.

“Pendidikan dan kemandirian finansial adalah kunci untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan yang sejati,” pungkas Rekha Lena. (*/tur)

Related Articles

Back to top button