BeritaEkonomi BisnisNASIONAL

Rupiah Terkoreksi Jelang Akhir Pekan, Dipengaruhi Sentimen Global dan Pertemuan AS-Tiongkok

KALTENG.CO-Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan volatilitas pada perdagangan akhir pekan ini. Pada penutupan perdagangan Jumat (9/5/2025), kurs rupiah tercatat melemah 18 poin ke level Rp 16.520 per dolar AS. Pergerakan ini berbalik arah setelah sebelumnya rupiah sempat menguat hingga menyentuh level Rp 16.502 per dolar AS.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Pengamat pasar uang dari PT Peluang Investasi Mandiri, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah kali ini dipicu oleh sentimen global, terutama terkait dengan rencana pertemuan penting antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng. Pertemuan yang dijadwalkan berlangsung di Swiss pada Sabtu (10/5/2025) tersebut bertujuan untuk mencari solusi atas sengketa perdagangan yang selama ini menjadi kekhawatiran bagi pertumbuhan ekonomi global.

“Pelemahan terhadap kurs Rupiah ini terjadi imbas rencana pertemuan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dengan pejabat ekonomi utama Tiongkok Wakil Perdana Menteri He Lifeng di Swiss pada Sabtu (10/5/2025) guna menyelesaikan sengketa perdagangan yang telah mengancam pertumbuhan ekonomi global,” ungkap Ibrahim dalam analisisnya, Jumat (9/5/2025).

Selain itu, sentimen negatif juga datang dari kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang baru saja menandatangani kesepakatan dengan Inggris. Meskipun tarif 10 persen untuk barang impor dari Inggris tetap berlaku, Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8 persen dari sebelumnya 5,1 persen.

“Impor baja dan aluminium ke AS akan dibebaskan dari pungutan Trump sebesar 25 persen. Trump juga mengatakan bahwa ia mengharapkan negosiasi substantif antara AS dan Tiongkok. Pejabat dari kedua negara akan bertemu selama akhir pekan untuk pembicaraan perdagangan,” imbuh Ibrahim, menyoroti ketidakpastian yang masih membayangi hubungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

Keyakinan Konsumen Domestik Masih Terjaga

Di tengah tekanan dari sentimen global, kabar baik datang dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada April 2025. Survei tersebut mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia masih terjaga dengan baik.

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2025 yang berada pada level optimis sebesar 121,7. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan IKK pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 121,1.

Meskipun Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) April 2025 sedikit menurun ke level 129,8 dibandingkan Maret 2025 sebesar 131,7, optimisme konsumen secara keseluruhan masih menunjukkan tren positif. Peningkatan keyakinan konsumen pada April 2025 didorong oleh kenaikan keyakinan terhadap kondisi ekonomi saat ini dan tetap solidnya keyakinan terhadap prospek ekonomi di masa depan.

“Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tercatat sebesar 113,7 pada April 2025, lebih tinggi dibandingkan Maret 2025 sebesar 110,6,” jelas Ibrahim, menggarisbawahi resiliensi ekonomi domestik di tengah gejolak eksternal.

Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah sempat melemah sebesar 48,50 poin atau 0,29 persen ke level Rp 16.550 per dolar AS dari posisi penutupan sebelumnya. Sepanjang perdagangan hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah cenderung fluktuatif, bergerak dalam rentang Rp 16.490 hingga Rp 16.550 per dolar AS, sebelum akhirnya ditutup melemah.

Perkembangan nilai tukar rupiah ke depan diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh hasil pertemuan antara AS dan Tiongkok serta perkembangan kebijakan ekonomi global lainnya. Meskipun fundamental ekonomi domestik masih cukup kuat, sentimen eksternal tetap menjadi faktor penting yang perlu diwaspadai. (*/tur)

Related Articles

Back to top button