BeritaNASIONALUtama

Seleksi Komisioner Baznas Periode 2025-2030 Resmi Dibuka, Gaji Fantastis! Sssttt…Komisioner Lama Baznas Kalteng Masih Pengen?

KALTENG.CO-Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi mengumumkan pembentukan panitia seleksi (pansel) untuk anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) periode 2025-2030.

Pemerintah menitipkan pesan khusus kepada para calon pelamar, menekankan pentingnya peran zakat dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Sebagai informasi, Baznas tingkat pusat akan diisi oleh sebelas orang komisioner. Delapan di antaranya berasal dari unsur masyarakat, sementara tiga lainnya merupakan perwakilan pemerintah dari Kemenag, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).


Gaji Besar dan Tanggung Jawab yang Sebanding

Direktur Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghofur, menjelaskan bahwa para komisioner Baznas akan mendapatkan gaji yang cukup besar. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 104/2020, gaji Ketua Baznas ditetapkan sebesar Rp 31,460 juta/bulan, Wakil Ketua Baznas sebesar Rp 27 jutaan, dan anggota Baznas sebesar Rp 24 jutaan per bulan.

“Karena tanggung jawabnya besar, maka gajinya besar,” ujar Waryono sambil tersenyum. Ia menambahkan, pengelolaan zakat memiliki tanggung jawab ganda, yaitu terkait dengan hukum formal di Indonesia dan juga hukum agama.

Waryono menegaskan bahwa proses seleksi ini akan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel di semua tingkatan, dari nasional hingga daerah.


Mencari Sosok Strategis untuk Kumpulkan Zakat

Pansel Baznas akan mencari sosok yang tangguh, terutama dalam hal menggalang dan mendistribusikan zakat. Waryono menyoroti pentingnya memiliki strategi untuk mencapai target penghimpunan zakat nasional yang tahun ini mencapai Rp 51 triliun.

Selain penghimpunan, aspek penyaluran zakat juga menjadi perhatian utama. Meskipun secara spesifik tidak tertulis sebagai program pemerintah, dana zakat yang terkumpul dapat dialokasikan untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem di Indonesia. Ini sejalan dengan pesan pemerintah kepada para calon komisioner.


Seleksi Terbuka dan Bersih dari Kecurangan

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menambahkan bahwa proses seleksi akan mencakup tes berbasis komputer dan wawancara. Dalam wawancara, akan ada pertanyaan yang menyinggung program-program pemerintah yang bersinggungan dengan zakat, seperti “hasta cita” Presiden Prabowo.

Abu juga menegaskan bahwa tidak akan ada “permainan” atau kecurangan dalam seleksi. Nama-nama calon yang lolos akan dipublikasikan agar masyarakat dapat ikut memantau. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenag untuk menciptakan proses seleksi yang bersih dan dapat dipercaya.

Proses seleksi komisioner Baznas ini menjadi langkah penting untuk memastikan Baznas dipimpin oleh individu yang kompeten, berintegritas, dan memiliki visi kuat dalam memanfaatkan zakat untuk kesejahteraan umat dan mendukung program strategis pemerintah. (*/tur)

Related Articles

Back to top button