BeritaLINTAS BORNEOMETROPOLIS

Sepakat Hilangkan Dominasi, Lima Organisasi Pers di Kalsel Bentuk Konsorsium

KALTENG.CO-Banyaknya organisasi wartawan yang menaungi insan pers saat ini, sering kali memunculkan gesekan antar sesama. Kondisi ini pada akhirnya memunculkan kesan adanya organisasi wartawan yang lebih dominan dan berpengaruh dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Realiatas lapangan seperti ini tentunya tidak kondusif bagi profesionalitas dan idependensi pers. Oleh karenanya Lima organisasi pers di Provinsi Kalsel yang merupakan konstituen Dewan Pers bersepakat membentuk sebuah wadah bersama. Namanya Konsorsium Pers Banua.

Gabungan dari organisasi PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), JMSI (Jaringan Media Sibes Indonesia), IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan SMSI (Serikat Media SIber Indonesia).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Konsorsium ini terbentuk dalam pertemuan para ketua organisasi pers di Sekretariat PWI Kalsel, Kamis (29/12/2022).

Pengurusnya berbentuk dewan presidium dengan kepemimpinan kolektif. Ditunjuk sebagai koordinator adalah Ketua PWI Zainal Helmie, dan Sekretaris Toto Fachrudin. Kesepakatan itu nantinya akan dituangkan dalam deklarasi bersama yang ditandatangani oleh masing-masing ketua organisasi pers.

Yaitu Didi Gunawan (Ketua AJI Kalsel), Zainal Helmie (Ketua PWI Kalsel), Dina Qomariah (Ketua IJTI Kalsel), Anang Fadillah (Ketua SMSI Kalsel) dan Milhan (Ketua JMSI Kalsel).

“Hari ini adalah momentum sejarah bagi insan pers di Banua. Lima organisasi pers membentuk wadah bersama. Namanya Konsorsium Pers Banua. Tak ada lagi organisasi yang dominan atau merasa paling hebat dan berpengaruh. Semua sama, yaitu masyarakat pers Banua,” kata Koordinator Konsorsium Pers Banua, Zainal Helmie.

Ditambahkan Helmie, dalam waktu akan dilakukan deklarasi bersama yang dirangkai dengan kegiatan diskusi membahas tantangan masa depan pers dalam menjaga marwah, kode etik dan perilaku moral.

“Kami akan menguatkan standar kompetensi wartawan, memberikan advokasi dan perlindungan hukum, serta menjaga marwah etik dan perilaku moral wartawan,” kata Helmie.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button