Sering Tertidur Saat Duduk? Jangan Anggap Sepele, Ini Bisa Jadi Masalah Serius!

KALTENG.CO-Tertidur saat duduk mungkin tampak seperti hal biasa, sering kita alami saat sedang santai atau setelah seharian beraktivitas.
Namun, jika Anda mendapati diri Anda terus-menerus mengantuk dan tertidur dalam posisi duduk, bahkan di saat yang tidak seharusnya seperti saat bekerja, belajar, atau bercengkerama dengan teman, maka Anda perlu waspada.














Kondisi ini bisa jadi bukan sekadar kelelahan biasa, melainkan indikasi adanya gangguan kesehatan yang patut diperhatikan lebih lanjut.


Banyak orang mengira tertidur saat duduk hanyalah akibat kurang tidur di malam hari atau gaya hidup yang kurang sehat.
Memang, faktor-faktor tersebut bisa menjadi pemicu utama. Akan tetapi, jangan abaikan kemungkinan bahwa kantuk berlebihan yang menyebabkan Anda mudah terlelap dalam posisi duduk bisa menjadi sinyal dari gangguan tidur yang lebih serius atau bahkan kondisi medis tertentu yang memengaruhi kualitas istirahat tubuh Anda.



Mengabaikan kondisi ini bukanlah pilihan yang bijak. Kebiasaan tertidur saat duduk secara terus-menerus dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan Anda, mulai dari penurunan produktivitas di tempat kerja atau sekolah, terganggunya interaksi sosial, hingga risiko kecelakaan yang lebih tinggi jika terjadi saat Anda sedang mengemudi atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus penuh.
Lantas, kapan tertidur saat duduk menjadi pertanda adanya masalah yang lebih dalam? Mari kita telaah lebih lanjut.
Apakah Tertidur Saat Duduk Menandakan Gangguan Tidur?
Jawaban singkatnya, bisa jadi. Jika Anda mendapati diri Anda sering tertidur saat duduk tanpa adanya pemicu rasa kantuk yang jelas sebelumnya, atau jika rasa kantuk tersebut sangat kuat hingga sulit dilawan, maka ini bisa menjadi gejala dari hipersomnia.
Hipersomnia adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami rasa kantuk berlebihan di siang hari, meskipun telah mendapatkan tidur yang cukup di malam hari. Menurut healthline.com, hipersomnia dapat menjadi gejala atau berkaitan dengan beberapa gangguan kesehatan, termasuk:
- Narkolepsi: Gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan otak untuk mengatur siklus tidur-bangun. Penderita narkolepsi sering mengalami serangan tidur tiba-tiba di siang hari, bahkan saat sedang beraktivitas.
- Sleep Apnea: Kondisi di mana pernapasan berhenti atau menjadi dangkal berulang kali saat tidur, menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk dan memicu rasa kantuk berlebihan di siang hari.
- Restless Legs Syndrome (RLS) dan Periodic Limb Movement Disorder (PLMD): Kondisi ini menyebabkan gerakan kaki yang tidak terkontrol saat tidur, mengganggu kualitas tidur dan dapat menyebabkan kantuk di siang hari.
- Gangguan Tidur Primer Lainnya: Selain narkolepsi, ada gangguan tidur primer lain seperti idiopathic hypersomnia (hipersomnia tanpa penyebab yang jelas) yang juga dapat menyebabkan kantuk berlebihan.
Selain gangguan tidur, beberapa kondisi medis lain juga dapat menyebabkan rasa kantuk berlebihan dan memicu tertidur saat duduk, di antaranya:
- Anemia: Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk.
- Hipotiroidisme: Kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, yang dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk kelelahan dan kantuk.
- Diabetes: Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kelelahan.
- Depresi: Gangguan mood ini seringkali disertai dengan perubahan pola tidur dan rasa lelah yang berlebihan.
- Efek Samping Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti antihistamin atau obat penenang, dapat menyebabkan kantuk sebagai efek samping.
Kapan Harus Khawatir dan Mencari Bantuan Medis?
Meskipun sesekali tertidur saat duduk mungkin tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa tanda dan gejala yang mengindikasikan Anda perlu segera mencari bantuan medis:
- Frekuensi yang Meningkat: Jika Anda semakin sering tertidur saat duduk tanpa alasan yang jelas.
- Terjadi di Situasi yang Tidak Lazim: Tertidur saat bekerja, berbicara, mengemudi, atau situasi lain yang membutuhkan kewaspadaan.
- Sulit Dibangunkan: Ketika Anda tertidur, orang lain kesulitan membangunkan Anda.
- Disertai Gejala Lain: Kantuk berlebihan disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala, pusing, perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, atau kelemahan otot.
- Mengganggu Aktivitas Sehari-hari: Rasa kantuk yang berlebihan mulai menghambat produktivitas, hubungan sosial, atau keselamatan Anda.