Sebelum menuju kamar untuk menggerebek, ia terlebih dulu mengamati gerak-gerik istrinya menggunakan kamera pengintai (CCTV) hotel. Ketika itu terlihat seorang pria ke luar dari dalam kamar yang di gunakan istrinya.
“Setelah saya mengetahui pasti kalau ada pria di dalamnya, saya menghubungi kepolisian dan langsung menggerebek keduanya. Awalnya saya tidak kenal dengan W secara langsung,” ujarnya.
Menurutnya, ia mengetahui hubungan istrinya dengan pria bernama W hanya sebatas pekerjaan. Karena beberapa kali sering pergi ke Kabupaten Lamandau mendapat tawaran pekerjaan. Namun ketika di telepon tidak pernah menjawab.
“Tentunya atas kejadian ini saya akan melanjutkannya ke hukum positif dan hukum adat, karena sudah sangat merugikan saya sebagai kepala kelurga dan merusak pernikahan kami,” tuturnya.
Sedangkan Wakil Ketua Fordayak Kota Palangka Raya, Theo Lambung, menjelaskan telah menerima surat kuasa dari SN mendampingi dirinya atas kasus yang di alaminya ini.
Setelah diberikan kepercayaan, maka Fordayak selanjutnya akan melakukan Langkah konkrit dengan memberikan delik aduan pada mantir adat Kecamatan Pahandut untuk hukum adat dan mempertanyakannya pada pihak berwajib untuk hukum positif.
