Jemaah Shalat Tarawih di Masjid Darul Al Arqam Kompleks UMPr saat menyampaikan kritik bacaan imam yang viral. Foto:Tangkapan LayarPALANGKA RAYA, Kalteng.co-Seorang Jemaah shalat tarawih di Masjid Darul Arqam di Kompleks UMPr Palangka Raya mendadak viral.
Dengan lantang dia berdiri dan mengkritik cara waqaf atau berhenti imam saat membacakan ayat terakhir pada surah Al Fatihan. Dalam kesempatan ini ia juga menyebut bacaan imam tersebut tidak seusai dengan tradisi Muhammadiyah dan tidak ada dalam tarjih Muhammadiyah.
Klarifikasi Takmir Masjid Darul Arqam Palangka Raya Terkait Insiden Qiraat Al-Fatihah Saat Tarawih
Baru-baru ini, Masjid Darul Arqam Palangka Raya menjadi sorotan setelah terjadi insiden terkait qiraat atau cara baca Al-Fatihah yang dibacakan oleh imam saat shalat Tarawih. Insiden ini memicu protes dari salah satu jamaah dan menjadi perbincangan di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Takmir Masjid Darul Arqam Palangka Raya mengeluarkan pernyataan sikap resmi untuk memberikan klarifikasi dan meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.
Poin-Poin Klarifikasi Takmir Masjid Darul Arqam:
- Imam yang bertugas:
- Takmir masjid menegaskan bahwa imam yang bertugas pada malam tersebut adalah seorang hafidz (penghafal Al-Qur’an) yang merupakan bagian dari keluarga besar Muhammadiyah.
- Imam tersebut memiliki latar belakang pendidikan dan pemahaman agama yang baik.
- Qiraat Al-Fatihah:
- Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PW Muhammadiyah Kalimantan Tengah serta Ketua Majelis Tabligh PW Muhammadiyah Kalimantan Tengah, yang hadir sebagai jamaah saat itu, menegaskan bahwa tidak ada kesalahan dalam bacaan imam.
- Cara baca alternatif waqaf dan washal ibtida pada ayat terakhir surah Al-Fatihah yang dibacakan imam sudah benar dan sesuai kaidah Ilmu Tajwid, serta tidak merusak makna.
- Imam tersebut juga memberikan keterangan melalui media sosial, bahwa ilmu Ibtida yang digunakan, didapat dari guru Qiroat Dr. Ayman Rusydi Suwaid Pakar Qiroaah dari Suriah.
- Kesalahpahaman:
- Takmir masjid memahami bahwa kejadian ini bermula dari kesalahpahaman salah satu jamaah yang mungkin memiliki pemahaman berbeda terkait cara bacaan imam.
- Namun, takmir masjid menyayangkan aksi protes yang dilakukan secara langsung setelah shalat Tarawih, tanpa adanya tabayun (klarifikasi).
- Imbauan kepada jamaah:
- Takmir masjid mengimbau kepada seluruh jamaah agar tidak menanggapi informasi atau tanggapan lain yang tidak berdasar terkait kejadian ini.
- Persoalan ini telah dibahas secara internal dengan baik dan disepakati bahwa ini murni kesalahpahaman.
- Permintaan penghapusan video:
- Takmir masjid meminta kepada pemilik akun media sosial yang telah menyebarkan video kejadian tersebut untuk menghapus (takedown) unggahan videonya.
- Takmir masjid menilai unggahan video tersebut berpotensi menimbulkan kegaduhan dan memicu reaksi yang tidak diinginkan.
Pesan Damai dari Takmir Masjid:
Takmir Masjid Darul Arqam Palangka Raya berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali di kemudian hari, serta menjadi pembelajaran bersama. Takmir masjid juga mengajak seluruh umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan menghindari perpecahan.
Pentingnya Tabayun dalam Menyikapi Perbedaan:
Insiden ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya tabayun dalam menyikapi perbedaan pendapat, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan ibadah. Tabayun adalah proses klarifikasi dan konfirmasi untuk memastikan kebenaran suatu informasi atau pendapat.
Dengan tabayun, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan menjaga kerukunan umat Islam.(*/tur)